Skip to main content

Kopi Israel

Kopi di Israel - Dalam artikel terbaru di Jerusalem Post, harian berbahasa Inggris Israel, Herb Keinon menulis perihal "Budaya dalam Cangkir", pertumbuhan budaya kedai kopi di Israel selama lima tahun terakhir.

Selama tahun 1940-an dan 50-an, Israel (negara muda yang kini berusia 52 tahun) dulunya mempunyai kedai kopi yang menjual bisnis yang laku air soda (dibumbui dan tanpa rasa). Itulah yang orang bisa saat mereka mencari daerah yang damai untuk duduk dan berbicara dengan teman-teman, atau berdebat ideologi (hobi besar di antara para ideolog dan penulis dari masyarakat imigran gres ini.) Kopi langka di negara yang harus jatah kuliner selama masa perang yang sulit dan harus berinvestasi dalam hal-hal fundamental untuk menyerap imigran dan mengirim pengungsi Perang Dunia II.

Ironisnya, mungkin itu yakni masa-masa sulit dan membutuhkan dinas militer (termasuk kiprah cadangan satu atau dua bulan setahun untuk semua pria remaja hingga usia 50 tahun) yang meletakkan landasan bagi budaya kopi yang kini berjuang yang meliputi kafe espresso, di luar ruangan kafe di seluruh negeri.

Dalam buku Coffee Table yang baru-baru ini diterbitkan perihal kopi itu sendiri, penulis Matam Shiram menulis perihal ritual persiapan kopi di tentara Israel:

Kopi dalam cadangan yakni inovasi langsung kami. Ini yakni forum Israel yang sulit untuk digambarkan. Anda harus membayangkan bukit pasir dan matahari yang berdebur (atau sebaliknya hujan yang turun), seragam yang berkeringat, amis minyak di tangki. Dan itu terutama perlu untuk membayangkan amis dari memasak kopi di finjan.

Kopi di cadangan yakni cara terbaik untuk menyatukan grup. Orang-orang yang berbeda dan bahkan orang asing membuat kopi (Mungkin berdebat perihal berapa kali kopi harus dididihkan sebelum sempurna-mj), teguk dan sebentar lebih bersahabat satu sama lain daripada saudara. Kopi di tentara ... memperlihatkan hiburan yang hangat dan manis. ”

Ritual ini dimulai saat petugas cadangan melaporkan dari rumah mereka dengan kotak alat khusus berisi tungku berkemah portabel, finjan (sebenarnya ibrik,) gula, kopi, gelas kecil dan korek api untuk dipakai dalam patroli atau di barak. Budaya ini membawa ke kehidupan sipil saat keluarga pergi berkemah. Di tengah malam, di antah berantah, sebuah keluarga berkumpul tidak lengkap tanpa persiapan kopi turkish di api unggun atau di atas kompor portabel.


Berkemah menikmati kopi
Pengalaman ini yakni daerah orang Israel berguru untuk tidak hanya menghargai minuman, tetapi sukacita melayang di atas cangkir.

Para pengamat menyatakan bahwa ini yakni alasan bahwa perilaku orang Israel terhadap minum kopi yakni duduk-duduk, tenang, dan menikmati perilaku perusahaan tidak ibarat perilaku "minum-lari" yang lazim di negara-negara lain. Sikap ini berakar pada budaya Timur Tengah itu sendiri. Para pionir Yahudi awal menghargai pentingnya aspek sosial dari konsumsi kopi yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari suku Badui dan penduduk Arab setempat.

Sekarang, masyarakat Israel modern telah menambahkan alat lain ke kompor finjan dan portabel: mesin espresso sanggup ditemukan di kafe kopi, di daerah kerja dan di rumah. Tetapi revolusi ini hanya terjadi selama lima tahun terakhir.

Aduk kopi di api unggun
Nescafe besar selama 60-an dan 70-an. Kata Ibrani "nes" berarti mukjizat dan itulah yang orang pikir mereka temukan-keajaiban. Air panas dan beberapa bubuk gelap dan voila, secangkir kopi. Ini tidak bisa dibandingkan dengan kopi turkish, yang dikenal sebagai "kafe botz" atau "kopi lumpur", tapi lebih higienis dan sederhana dan tampak ibarat orang Amerika. Tahun-tahun penuh kemakmuran di masa depan membawa hasil pembekuan kering, Taster's Choice, dll. Dan Israel selalu suka mengikuti Jones dari Amerika.

Ketika orang-orang Israel mulai bepergian imbas budaya Eropa modern menjadi lebih umum. Israel telah menjadi daerah di mana kuliner Timur Tengah, Eropa dan Internasional tumbuh bersama McDonalds dan Burger King.

Kecenderungan kosmopolitan (dan "yuppie") ini secara paradoks menggabungkan dengan pengalaman sosial akar minum kopi di Angkatan Darat Israel untuk membuat suasana yang aman bagi pertumbuhan luas kafe espresso di seluruh negeri.

Apakah ada kopi israel di Indonesia?

Artikel di atas di ambil dari situ ineedcoffee dan bisa jadi ini yakni sejarah kopi di israel. 

Kami ingin mendengarkan masukan dan pengalaman dari anda, silahkan isi kolom komentar, jangan lupa share jikalau artikel filosofi kopi ini sangat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Embun Jelaga Pada Flora Kopi (Root Down)

Penyakit Embun Jelaga Daun Kopi - Penyakit Embun Jelaga Pada Tanaman Kopi ialah salah satu penyakit paling umum yang ditemukan dalam budidaya kopi. Selain tumbuhan kopi, penyakit ini disebabkan oleh jamur Root-down juga sanggup menyerang beberapa tumbuhan perkebunan lain ibarat karet, kakao, dan cengkeh. Dalam tumbuhan kopi dan cengkeh, jelaga embun menyerang daun, sementara di tumbuhan karet kelembaban jelatang sering menginfeksi batang. Secara umum, jamur yang menyerang akar tumbuhan yang dikelilingi oleh banyak dompolan atau kutu hijau. Kotoran dari kutu ini mengandung banyak glukosa dan jadinya menjadi masakan untuk pertumbuhan jamur Root-down. Koloni jamur akar-bawah yang ditemukan di daun atas tumbuh untuk menutupi permukaan daun dan mengganggu fotosintesis pada tanaman. Penyakit embun jelaga hampir ibarat dengan penyakit karat , terjadi juga pada daun kopi, hanya saja penyebab dan penempatannya yang berbeda. Penyakit karat daun pada tumbuhan kopi berada di atas daun yang m

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This

10 Blog Pecinta Kopi

filosofi kopi - Apakah takaran harian kopi Anda tidak cukup untuk Anda? Apakah Anda mencari sesuatu yang sedikit ekstra? Mungkin pendidikan kopi? Atau gosip terbaru di industri kopi? Maka mungkin blog kopi untuk Anda. Jika Anda pecinta kopi, pecandu kopi, nerd kopi, atau hanya seseorang yang mencari informasi lebih lanjut wacana kopi, inilah sumber daya kopi online favorit saya. Seduh segelas segar dan mulailah membaca. 1. Sprudge Sprudge ialah situs yang dikhususkan untuk informasi dan budaya kopi, dan Anda akan mendapat semuanya dari pembaruan pada pembukaan kedai kopi gres sampai cakupan budaya kopi di tempat-tempat yang jauh, ibarat Iran. Mereka juga menjalankan sebuah situs berjulukan Sprudge Wire, di mana mereka mengumpulkan informasi kopi dari seluruh web semuanya di satu kawasan - sumber yang bagus jikalau Anda ingin tahu apa yang terjadi di dunia kopi, dan siapa yang menulis wacana hal itu. 2. Daily Coffee News Daily Coffee News ialah situs web yang dijalankan oleh Ro