Skip to main content

Kopi Sanggup Mencegah Dan Mengobati Penyakit

Anda akan sulit sekali menemukan minuman lain selain kopi yang manfaat atau kekhawatiran kesehatannya lebih kontroversial. Tampaknya setiap tahun berlalu, kopi dielu-elukan sebagai obat atau racun, tetapi tahun ini sepertinya jadinya positif. Mari kita lihat beberapa kesimpulan baru-baru ini.

Manfaat Kopi Dapat Mencegah dan Mengobati Penyakit
Dalam sebuah penelitian pada tikus, peneliti memberi mereka setara dengan 3-5 cangkir kopi berpengaruh dan menemukan bahwa sehabis dua bulan, subjek mempunyai memori yang jauh lebih baik. Mungkin lantaran kafein mengurangi peradangan di otak, yang akan meningkatkan memori, atau lantaran mereka mempunyai protein beta amiloid 50% lebih sedikit di otak mereka. Menguji memori mouse, pekerjaan yang menarik.

Adapun studi pada manusia, pemimpin peneliti pada proyek, Miia Kivipelto, seorang profesor di Universitas Kuopio di Finlandia dan di Karolinska Institute di Stockholm, mengatakan, “Orang paruh baya yang minum antara tiga dan lima cangkir kopi sehari menurunkan risiko terkena demensia dan penyakit Alzheimer antara 60 dan 65 persen di kemudian hari. ”Dia juga menyampaikan masih belum terang persis bagaimana minum kopi moderat membantu menunda atau menghindari timbulnya demensia, tetapi menyampaikan bahwa kopi mengandung antioksidan kuat, yang dikenal untuk melawan Alzheimer.

Kopi Dapat Mencegah dan Mengobati Penyakit
Kopi Dapat Membantu Penderita Diabetes
Penelitian sebelumnya telah menegaskan bahwa konsumsi kopi yang tinggi sanggup menurunkan risiko diabetes tipe 2, dan kini studi lain pada 15 laki-laki overweight dilakukan, dengan fokus pada dua senyawa spesifik yang ditemukan dalam kopi, asam klorogenat dan trigonelline. Para peneliti menilik imbas pada glukosa dan konsentrasi insulin dan menemukan penurunan glukosa dan insulin yang signifikan 15 menit sehabis tes toleransi glukosa oral, mekanisme dua jam yang biasa dipakai untuk mendiagnosis diabetes. Mereka percaya bahwa senyawa spesifik ini berkontribusi pada imbas menguntungkan keseluruhan dari kopi pada pengembangan diabetes tipe 2.

Kafein Digunakan untuk Melawan Kanker Kulit
Para ilmuwan kini percaya bahwa minum kafein dan memakai tabir surya atau krim sehabis matahari yang mengandung kafein sanggup memperbaiki kerusakan kulit jawaban sinar matahari dan mengurangi risiko terkena kanker kulit non-melanoma. Dalam sebuah studi 2007 menyampaikan bahwa minum kopi berkafein menjadikan penurunan risiko membuatkan kanker kulit non-melanoma pada tingkat 5% untuk setiap cangkir yang dikonsumsi per hari.

Sekarang para peneliti telah menyampaikan bahwa kafein dioleskan pada kulit secara efektif melindungi sel-sel kulit sehabis mereka terkena radiasi UV. Alasan di balik itu diyakini bahwa kafein menjadikan apoptosis, maut sel prakanker yang terprogram.

Dalam sebuah penelitian, sehabis memaparkan tikus yang tidak berbulu terhadap radiasi UV, mereka menemukan bahwa aplikasi topikal kafein pada tikus mengurangi jumlah tumor kulit yang tidak mematikan sebesar 44% dan tumor kulit ganas 72%. Ini meningkatkan apoptosis tumor kulit nonmalignant sebesar 87% dan karsinoma sel skuamosa 92%, dan tidak ada imbas pada area non-tumor pada kulit. Ini seharusnya menjadi gosip baik bagi kita yang tinggal di Arizona!

Kopi Membantu Pasien Hepatitis C
Dalam sebuah penelitian observasi ditemukan bahwa pasien dengan abses virus hepatitis C yang minum tiga cangkir atau lebih kopi per hari sepertinya kurang mungkin menderita perkembangan kerusakan hati yang disebabkan oleh penyakit. Dalam studi tersebut, mereka yang minum 3 cangkir atau lebih kopi per hari mempunyai hati yang jauh lebih sehat daripada penerima lainnya.

Pada follow-up 13 bulan, tingkat hasil terus menurun lebih banyak bagi mereka yang mengkonsumsi tiga cangkir atau lebih per hari dibandingkan mereka yang minum kopi sedikit atau tidak, peneliti terkemuka mengklaim bahwa "konsumsi kopi sanggup memperlambat perkembangan penyakit hati fibrosis “(Hasil dari hati membentuk jaringan ikat fibrosa yang berlebihan).

Kami ingin mendengarkan masukan dan pengalaman dari anda, silahkan isi kolom komentar, jangan lupa share jikalau artikel ini sangat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This