Skip to main content

Telah Lahir : Lembaga Silaturrahmi Kolektor

HAS BEEN BORN : COMPANIONSHIP COLLECTORS FORUM
(FORSIKO KBQ BABURRAYYAN)

Seiring dengan cerahnya pikiran dalam suasana kebersamaan yang selama ini jarang dirasakan bersama, para ketua kelompok tani yang terbiasa disebut KOLEKTOR dengan keikhlasan tanpa ada paksaan murni menyatu dalam wadah gres dan mungkin pertama di bumi Aceh : FORUM SILATURRAHMI KOLEKTOR atau lebih gampang disingkat FORSIKO.
Along with the bright minds in an atmosphere of togetherness that had rarely felt together, the chairman of the farmers' group called COLLECTORS familiar with sincerity without any coercion pure fused in a new container and possibly the first in the ground in Aceh: COMPANIONSHIP COLLECTORS FORUM or easier abbreviated FORSIKO. 

Pada hari ahad tanggal dua belas bulan mei tahun dua ribu tiga belas, telah resmi disepakati lahirnya  Forsiko KBQ Baburrayyan . Bertempat di Asrama Kompleks Pabrik Kopi PT.SSC Tapanuli Utara, perwakilan Kolektor KBQ Baburrayyan yang hadir sekitar 60 orang telah resmi mengusung Forum ini. Tujuan utama dibentuknya Forsiko antara lain :
On Sunday of the twelfth week of May two thousand and thirteen, had been formally agreed upon the birth Forsiko KBQ Baburrayyan. The hostel is housed in Coffee Factory Complex PT.SSC North Tapanuli, representatives were present Baburrayyan Collector KBQ about 60 people have been officially brought this Forum. The main aim of Forsiko among others :
1. Meningkatkan hubungan silaturrahim antar Kolektor KBQ Baburrayyan,
   Improve the relationship 'silaturrahim' between the KBQ Baburrayyan Collectors,
2. Bersama-sama mengatasi dan menghadapi segala problematika dan mencari solusi terbaik atas hambatan yang dialami oleh Kolektor,
   Together to address and confront all the problems and the best solution for the problems experienced by the Collector,
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja anggota forum.
   Improve the quality and quantity of work members of the forum.

Untuk kepengurusan awal, periode Tahun 2013-2014 disepakati sebagai berikut :
For the management of early, Year period 2013-2014 was agreed as follows :
1. Ketua Umum : ABDULLAH (Kolektor Kala Pegasing, Kec. Pegasing, Aceh Tengah),
2. Perwakilan Wilayah BM : HUSNI ADAM (Kolektor Timur Jaya, Bener Meriah),
3. Perwakilan Wilayah AT BAWAH : ZUKRI (Kolektor Kerawang, Kec. Rusib Antara),
4. Perwakilan Wilayah AT TENGAH : ALIMSYAH (Kolektor Wihlah , Kec. Pegasing),
5. Perwakilan Wilayah AT ATAS : ASMAN RIANTO (Kolektor , Kec. Pegasing).
Hasil pertemuan termasuk formatur juga telah disampaikan kepada seluruh anggota lembaga yang berhalangan hadir (dengan jumlah total kolektor : 101 orang) dan tidak ada yang berkeberatan.
The results of the meeting including formation has also been submitted to all members of the lembaga who was unable to attend (with the total number of collectors: 101 people) and no one objected. 

Pada tahap awal, kiprah utama formatur Forsiko yakni mencari solusi terbaik atas kendala-kendala para kolektor anggota yang telah dialami pada isu terkini kopi yang kemudian antara lain : Mengoptimalkan hasil panen kopi anggota dapat ditampung di pabrik dibandingkan membantu pedagang local masuk kopi ke pabrik, meningkatkan mutu pengolahan hasil panen kopi semoga lebih meningkat sesuai standar ekspor yang dibutuhkan/ditetapkan oleh buyer di luar negeri, menghindari pungutan-pungutan liar dan permainan-permainan kotor pihak lain dan mungkin selama ini berafiliasi dengan oknum anggota forum.
At the initial stage, the main task is the formation Forsiko best solution for the constraints of the members who have experienced collectors on coffee last season include: Optimizing the coffee harvest members can be accommodated in the factory than helping local traders to enter the coffee plant, improve the quality processing of the coffee harvest in order to further increase the export standards required / determined by the buyers abroad, avoid illegal levies and dirty games other party and may have been working with individual members of the forum. 

Dalam rapat pembetukan Forsiko tersebut juga telah disepakati beberapa hal lain antar lain :
In the Forsiko formation meeting also agreed among other several other things:
- Menyisihkan dana minimal sejumlah Rp.50,- per bambu gabah atau setara Rp. 150,- per Kg asalan ketika transaksi penjualan kopi ke pabrik, sebagai simpanan (biasa disebut Simpanan Kolektor: SK) untuk persiapan acara pasca isu terkini panen depan contohnya study tour.
Minimal amount of funds set aside Rp 50, - per bamboo grain, equivalent to Rp. 150, - per Kg at random when the sale of coffee to the factory, as a deposit (usually called Deposit Collectors: SK) for the preparation of post-harvest activities such as study tours ahead.
- Apabila kopi masuk ke pabrik dan tidak lolos cupping test, mekanisme pengembalian kopi dengan cara ditimbang ulang. Juga diambil langkah-langkah pengembalian kopi semoga kegatan ini tidak merugikan kolektor maupun perusahaan.
If coffee does not go into the factory and test escapes cupping, coffee refund procedure by way of reconsideration. Also taken steps so that the return kegatan coffee is not harmful collectors or corporate.
- Mencari jalan keluar pemasaran untuk panen kopi (dengan kualitas standar ekspor) yang masih tertinggal/tersisa meskipun pabrik sudah tidak buka pembelian,
Looking for a way out of marketing for the coffee harvest (with standard export quality) are still left / left open even though the plant is not a purchase,
- Mengharapkan kejelasan/transparansi penggunaan, pembelanjaan dan pengelolaan dana premi Fair Trade,
Expect clarity / transparency in the use, procurement and management of Fair Trade premium funds,

Itulah salah satu hasil utama acara para kolektor KBQ Baburrayyan dalam rangkaian acara Study Tour ke Brastagi dan Tapanuli Utara. Liputan acara Study Tour dapat disimak pada artikel : STUDY TOUR SUKSES : BRASTAGI DAN TAPANULI UTARA.
That is one of the main results of the collector KBQ Baburrayyan activities in conjunction with the Study Tour to Berastagi and North Tapanuli. Coverage Study Tour events can be listened to in the article: STUDY TOUR SUCCESS: BERASTAGI AND NORTH TAPANULI.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This