Skip to main content

Kopi Meningkatkan Kewaspadaan Berkendara

Coffee Increase Driving Precautions

|  | VIVANEWS | 15APR13 | 
Bagi masyarakat yang sering memanfaatkan sarana transportasi darat, kopi bagai teman yang ikut membantu kebugaran pengendara ketika melaju dijalan. Bagaimana sesungguhnya peran kopi terhadap aktifitas berkendara berdasarkan studi?
For most people who frequently use land transportation, coffee like a friend who helped fitness rider when driving on the street. How exactly the role of coffee on the activities of driving under study? 

Dikutip dari Vivanews.com [http://life.viva.co.id/news/read/405234-kopi-tingkatkan-kewaspadaan-berkendara] : Mengkonsumsi minuman kafein semisal : kopi sanggup menurunkan risiko kecelakaan. Dari survei yang dilakukan oleh National Sleep Foundation, 25 persen responden pernah tertidur ketika mengemudi. "Sebanyak 25.000 orang tiap tahunnya meninggal dikarenakan kecelakaan yang diakibatkan tertidur pada ketika mengemudi," ucap Monita C. Tombeng dari PT. V-KOOL Indo Lestari pada ketika ditemui di program Coffee Experience.
Consuming caffeine beverages such as: coffee can reduce the risk of accidents. Of a survey conducted by the National Sleep Foundation, 25 percent of respondents had fallen asleep while driving."As many as 25,000 people die each year due to accidents caused by falling asleep while driving," said Monita C. Tombeng of PT. V-KOOL ® Indo Lestari when met at the Coffee Experience.

Studi lainnya yang diterbitkan di British Medical Journal di Australia tahun 2008 dan 2011 membandingkan antara 530 pengemudi jarak jauh yang pernah mengalami kecelakaan, dan 517 pengemudi yang tidak pernah mengalami kecelakaan.
Para peneliti menyatakan bahwa kopi merupakan salah satu faktor pencegah kecelakaan alasannya yakni menciptakan pengemudi tetap terjaga dan waspada. Kopi menurunkan risiko kecelakaan kendaraan beroda empat sampai 63 persen, berdasarkan studi tersebut menyerupai dilansir nzherald.co.nz.
Another study published in the British Medical Journal of Australia in 2008 and 2011 to compare the long-distance driver 530 which never had an accident, and 517 drivers who have never had an accident.The researchers stated that coffee is one of the factors preventing accidents by making drivers stay awake and alert. Coffee lowers risk of a car accident by 63 percent, according to the study as reported by nzherald.co.nz. . 

Meskipun demikian, kopi hanya sanggup membantu konsentrasi dan menghilangkan kantuk untuk sementara waktu saja. Tidak sanggup menghilangkan kelelahan dalam jangka waktu yang panjang.
"Batas kondusif kafein agar tidak mengakibatkan kantuk yakni 100 mg kafein atau setara dengan 150 ml kopi hitam arabika," ucap Heri Setiadi, spesialis kopi sekaligus pemilik kedai kopi lokal, Caffe La Tazza.
However, coffee can only help concentration and the sleep for a while only. Can not eliminate fatigue in the long term.
"No safe level of caffeine that cause drowsiness that 100 mg of caffeine, equivalent to 150 ml of black coffee arabica," said Heri Setiadi, a coffee expert and owner of a local coffee shop, Caffe La Tazza..

Itulah beberapa alasan kenapa Kopi sanggup Meningkatkan Kewaspadaan Berkendara, meskipun demikian yang lebih penting ketika berkendara yakni berhati-hati dan jangan lupa berdoa. Salam.
Those are some reasons why coffee can Improve Driving Precautions, however the more important when driving is to be careful and do not forget to pray. Greetings.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This