Skip to main content

Kopi Nepal

Kopi Nepal - Meskipun belum biasa sebagai kopi premium, wilayah Nepal mempunyai potensi untuk menghasilkan produk yang lebih baik di tahun-tahun mendatang sebab peningkatan metode penanaman dan pengolahan kopi.

Koordinasi yang lebih baik melalui biro dan rantai pasokan mengarah pada ketersediaan yang lebih banyak, tetapi kopi Nepal masih cukup langka di Amerika Utara. Saat ini, hanya sekitar 517 ton kopi diproduksi di Nepal pada tahun 2015 berdasarkan NPCA (Assosiasi Produsen Kopi Nepal) - sekitar 8600 x 60 kg tas. Sekitar 50% kopi dikonsumsi secara lokal.

Sebagian besar kopi Nepal ditanam oleh petani kecil dan hasil yang lebih tinggi kini mendorong peningkatan produksi Arabika. Nepal mempunyai daerah-daerah di mana dataran dan iklimnya cocok untuk kopi dan ada juga sejumlah besar tumbuhan Arabika yang ada kini sedang diperbaiki. Upaya ini dipimpin oleh Asosiasi Produsen Kopi Nepal, yang bertujuan menyatukan petani kecil.

Kopi Nepal telah dideskripsikan sebagai pedesaan dalam cangkir dengan tingkat keasaman ringan. Metode Pengolahan Semi-dicuci semakin banyak dipakai dan kemajuan sedang dilakukan dalam budidaya serta pengolahan biji kopi untuk memastikan kualitas.

Investasi USAID di Nepal mendorong aliansi publik-swasta dalam upaya meningkatkan produksi kopi spesial. Perusahaan swasta yang yakin akan potensi pertumbuhan kopi Nepal menciptakan kesepakatan signifikan untuk berinvestasi dalam produksi kopi Nepal dan membeli biji kopi.

Meskipun tidak ada kopi Nepal bersertifikat Organik yang ketika ini sedang dipasarkan, sebagian besar perkebunan di wilayah tersebut memakai metode penanaman kopi organik, termasuk pupuk lokal dan kompos.

Di wilayah Nuwakot, ulasan telah mencatat rasa yang sangat fruity (cranberry, plum, oranye) di kopi, dengan badan dan buah yang creamy, aroma kayu (cedar) dan keasaman menyerupai apel. Kopi Nepal terbaik yakni High Grown dengan epilog teduh, memungkinkan biji waktu untuk matang dan matang, berbagi rasa penuh dan kuat.


Varietas Tanaman Kopi Nepal
Varietas tumbuhan kopi yang ditanam di Nepal yakni sekitar enam puluh lima persen Bourbon dan sekitar dua puluh lima persen Typica dengan sisanya yakni varietas Pacamara.

Kopi pertama kali ditanam di Nepal berabad-abad yang lalu, tetapi banyak kebun kopi hancur oleh penyakit karat kopi dan diganti dengan perkebunan teh, yang menjadikan ekspor kopi lebih rendah dan harga lebih tinggi.

Di tempat bukit Terai dan Nepal, kopi ditanam kembali pada tahun 1980-an dan mulai berkembang dan menghasilkan tumbuhan penghasil pendapatan yang signifikan. Banyak tumbuhan kopi remaja di Nepal diganti dengan tumbuhan lain pada final 1980-an sebab pengembalian yang jelek sebagian sebab kesulitan pemasaran.

Daerah yang tumbuh di Nepal meliputi: Rukum, Baglung, Guimi, Palpa, Tana, Kaski, Gorkha, Rasuwa, Nuwakot, Dhading, Sindhull dan Ilam.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kopi Nepal semakin terkenal di kalangan ekspatriat dan wisatawan yang menimbulkan lonjakan pasar kopi domestik. Pengunjung ke wilayah tersebut sering pulang dari perjalanan mereka, sesudah mengalami kopi yang gres dipanggang dan diseduh untuk pertama kalinya dan ingin menemukan kopi Nepal atau Himalaya yang dipanggang segar di rumah.

Himalaya Jawa menumbuhkan varietas tumbuhan kopi Caturra (sebuah varietas Arabika) di utara Kathmandu sekitar 2.300 kaki di atas permukaan maritim di kaki pegunungan Ganesh Himal di mana sebuah lembah bebas salju di sabuk utara Nepal menunjukkan kondisi pertumbuhan kopi yang optimal.

Plantec Coffee Estate di Kathmandu bersahabat perbatasan dengan Tibet menanam lebih dari 100 hektar. Matahari perkebunan mengeringkan biji kopi mereka dan mengekspornya dalam jumlah besar 50 kg.

Saat ini, 1.800 hektar menghasilkan sekitar 517 ton kopi, tetapi Nepal mempunyai lebih dari 11.000 hektar yang sanggup berkomitmen untuk pertanian kopi, dengan potensi produksi 3.200 ton (52.000 x 60 kg kantong) dengan hasil ketika ini.

Tujuan mereka yakni memproduksi 5.000 ton pada tahun 2020 melalui penanaman pertanian gres dan peningkatan hasil per hektar dengan praktik pertanian yang lebih baik.

Kopi Nepal sulit diperoleh di Amerika Serikat dan Kanada sebab impor rendah oleh importir kopi hijau. Sebagian besar biji kopi asal tunggal ini dibeli dan diimpor eksklusif oleh pemanggang kopi khusus daripada pialang, yang mencari untuk menambah rasa gres yang unik pada jajaran produk mereka.

Mereka biasanya ditampilkan sebagai asal tunggal oleh merek daripada disangrai menjadi adonan dan tidak berlabel, sebab harganya.

Ini ternyata menjadi positif bagi siapa saja yang ingin membeli kopi panggang untuk rumah, sebab kopi sangrai khusus sanggup memanggang kopi sesuai pesanan dan mengirimkannya eksklusif kepada mereka, menjamin kesejukan dibandingkan dengan kopi yang tidak tersedia.

Kopi yakni produk segar, artinya semakin usang Anda menunggu sesudah dipanggang, semakin sedikit rasanya sebab semakin basi. Idealnya, Anda ingin memesan kopi Nepal biji utuh setiap 3-4 minggu, dan menggilingnya sendiri.

Kopi dibeli dari rak-rak toko terutama kopi pra-tanah di toko-toko eceran atau melalui akomodasi distribusi menyerupai Amazon sering dipanggang berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum tiba di depan pintu Anda, merasakan kedaluwarsa dan kusam daripada rasa segar dari panggang segar.

Merk Kopi Nepal
Sebagian besar kopi Nepal dijual melalui roaster, yang mendapat pasokan dari importir yang berurusan dengan eksportir di Nepal dan mengumpulkan pasokan dari produsen lokal, dan ada beberapa (jika ada) merek Amerika Utara yang didedikasikan untuk memanggang kopi Nepal. 

Namun di Nepal sendiri, sejumlah merek menyerupai Mount Everest Organic Coffee Pvt. Ltd. dan Buddha Industri Kopi Organik Pvt. Ltd. tumbuh, dipanggang, dan dijual secara lokal maupun online (pengiriman dari Nepal - biaya tinggi) dalam kapasitas terbatas.

Kami ingin mendengarkan masukan filosofi harga dan pengalaman minum kopi dari anda, silahkan isi kolom komentar, jangan lupa share artikel ini supaya bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This