Skip to main content

Kopi Kamboja

Kopi Kamboja - Budaya ngopi merambah ke negara Kamboja, kebiasaan minum kopi sudah mendunia. Kopi Kamboja mempunyai kualitas premium, dari rasa dan aroma berbeda dengan negara tetangga. Sementara kopi Asia Tenggara mengingatkan negara-negara menyerupai Indonesia dan Vietnam, Kamboja juga muncul sebagai kawasan penanaman kopi yang signifikan.

Kamboja mempunyai populasi sekitar 14 juta orang dan berbatasan dengan Vietnam dan Thailand di sebelah barat di barat dan barat laut, dan Laos di timur laut. Di sebelah barat daya yakni Teluk Thailand. Ibukota dan kota terbesar di Kamboja yakni Phnom Penh.

Kopi Mondulkiri, yang dijual di Phnom Penh di Kamboja, melanjutkan tradisi penanaman kopi di wilayah tersebut yang dimulai dengan penjajah Prancis pada tahun 1700-an.

Budidaya Kopi Kamboja
Tanaman kopi dibudidayakan sekitar 2.600 kaki di atas permukaan bahari dan diairi oleh fatwa yang mengalir melalui kawasan tersebut. Wilayah berbukit ini sejauh ini tetap kondusif dari flora komersial utama negara itu menyerupai perkebunan karet.

Cara tradisional untuk menyiapkan kopi Kamboja (dan juga kopi Asia Tenggara lainnya) yakni memanggang kopi hingga hampir hitam dengan memakai lemak nabati.

Setelah biji kopi dipanggang, mereka ditumbuk untuk menghasilkan debu yang sangat halus yang dipakai untuk menyeduh secangkir kopi yang sangat kaya dan gelap. Biasanya kopi diseduh memakai saringan menyerupai kaus kaki kain atau saringan kopi Vietnam.

Di antara produsen kopi Indocina yang paling populer yakni Vietnam yang merupakan pengekspor kopi terbesar kedua di dunia. Kopi yang kurang dikenal yakni kopi dari Laos dan Kamboja meskipun kawasan ini cenderung melihat peningkatan produksi kopi di masa depan dan balasannya mungkin muncul di pasar kopi gourmet.


Sementara sebagian besar produksi kopi Kamboja melayani pasar lokal, beberapa juga dijual sebagai Kopi Perdagangan Adil. Beberapa tahun terakhir telah melihat undangan yang meningkat pesat untuk kopi Kamboja.

Masalah yang menghambat produksi kopi Kamboja termasuk kurangnya infrastruktur di daerah-daerah penghasil kopi utama termasuk jalan-jalan yang kondisinya sangat buruk.

Merek kopi Kamboja lainnya yakni Angkor Coffee yang didirikan pada tahun 1997 membeli biji kopi dari kebun kopi kecil milik keluarga di Stung Treng, Ratanakiri dan Mondolkiri. Biji kopi juga sanggup dibeli dari provinsi Memot Kompong Cham.

Kami ingin mendengarkan masukan filosofi harga dan pengalaman minum kopi dari anda, silahkan isi kolom komentar, jangan lupa share artikel ini biar bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

10 Blog Pecinta Kopi

filosofi kopi - Apakah takaran harian kopi Anda tidak cukup untuk Anda? Apakah Anda mencari sesuatu yang sedikit ekstra? Mungkin pendidikan kopi? Atau gosip terbaru di industri kopi? Maka mungkin blog kopi untuk Anda. Jika Anda pecinta kopi, pecandu kopi, nerd kopi, atau hanya seseorang yang mencari informasi lebih lanjut wacana kopi, inilah sumber daya kopi online favorit saya. Seduh segelas segar dan mulailah membaca. 1. Sprudge Sprudge ialah situs yang dikhususkan untuk informasi dan budaya kopi, dan Anda akan mendapat semuanya dari pembaruan pada pembukaan kedai kopi gres sampai cakupan budaya kopi di tempat-tempat yang jauh, ibarat Iran. Mereka juga menjalankan sebuah situs berjulukan Sprudge Wire, di mana mereka mengumpulkan informasi kopi dari seluruh web semuanya di satu kawasan - sumber yang bagus jikalau Anda ingin tahu apa yang terjadi di dunia kopi, dan siapa yang menulis wacana hal itu. 2. Daily Coffee News Daily Coffee News ialah situs web yang dijalankan oleh Ro...

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This...

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Cof...