Skip to main content

Kopi Bolivia

Kopi Bolivia yang berfisik sedang telah dibandingkan dengan kopi Kolombia. Ini yaitu negara Amerika Selatan yang dikurung oleh Peru dan Chili di Barat, Brasil di Barat Laut, dan Argentina / Paraguay di Selatan.

Kopi merupakan minuman yang sudah populer diseluruh dunia dan dikenal oleh semua kalangan di aneka macam penjuru dunia. Kopi Bolivia sudah di kenal enak selruh dunia, namun sangat disayangkan sekali bahwa kopi ini sangat langka.
  • Ketinggian Tumbuh: 1.400 - 1.600 meter di atas permukaan laut
  • Varietas Arabika: Typica, Caturra, Catuai
  • Proses Penggilingan: Dicuci, dijemur
  • Aroma: Herbal, Dark Chocolate
  • Rasa: Fruity (Mandarin), Caramel, Pepper, Vanilla
  • Tubuh: Bagus
  • Keasaman: Citric Ringan, Fosfor
Bolivia menghasilkan kopi pada ketinggian yang sangat tinggi - di atas 1.400 meter, yang memenuhi syarat sebagian besar kopinya yaitu Strictly High Grown (1.450 m +). Itu terkurung di semua sisi oleh Peru, Brasil, Argentina dan Chila, dan berisi sebagian dari pegunungan Andes. Quinoa telah menjadi tumbuhan populer di Bolivia dalam beberapa tahun terakhir

Mayoritas kopi yang ditanam yaitu Typica, dengan Caturra dan beberapa Catuai tersedia. Daerah-daerah penghasil kopi utama termasuk Yungas, Santa Cruz, Cochabamba, Tarija, Beni dan Pando, dengan lebih dari 90% produksi kopi berasal dari Yungas.


Kopi Bolivia dikenal alasannya yaitu rasanya yang klasik dan higienis dengan keasaman halus, cerah, dan kualitas aromatik yang anggun dengan aroma buah termasuk apel, pir, jeruk keprok, lemon, dan aprikot. Rasa karamelly dan cokelat ringan sanggup terbentuk selama proses pemanggangan kopi.

Varietas Tanaman Kopi Bolivian
Sebagian besar tumbuhan kopi yang ditanam di Bolivia yaitu tumbuhan varietas kopi Typica (Coffea arabica var. Typica), meskipun ada juga beberapa tumbuhan Caturra (Coffea arabica var. Caturra).

Kebun kopi kecil tidak mempunyai terusan ke pupuk dan mineral yang sempurna untuk mendukung pertumbuhan optimal pohon kopi dan biji kopi, sehingga menghasilkan panen yang rendah dalam beberapa tahun terakhir.

Kurangnya infrastruktur juga berarti bahwa Bolivia mengalami kesulitan mengekspor ke negara lain, tetapi tersedia dari waktu ke waktu dari importir kopi hijau di Amerika Serikat dan Kanada.

Distributor dan broker terus berupaya berbagi perdagangan kopi grosir di Bolivia, dan itu akan menghasilkan pertumbuhan yang baik di tahun-tahun mendatang.

Juga ditanam di Bolivia yaitu sejumlah besar kopi organik dan kopi Perdagangan Adil. Dalam beberapa tahun terakhir Bolivia telah membuat laba yang signifikan dalam kualitas metode pengolahan biji kopi hijau yang tidak digongseng. Kopi naungan juga merupakan praktik yang cukup umum.

Menumbuhkan kondisi yang menguntungkan untuk kopi juga membuat kondisi yang ideal untuk Kakao, dan cokelat Bolivia yaitu suguhan istimewa. Kakao juga dipanggang ibarat dengan kopi, meskipun pada suhu lebih rendah 325 derajat dan secara sedikit demi sedikit diturunkan selama 15-30 menit untuk memungkinkan bab dalam biji yang lebih besar dipanggang dengan benar.

Trinitario yaitu varietas kakao rasa terbaik yang paling umum, dan membuat cokelat hitam yang lezat, serta pencampuran yang ahli dengan buah-buahan ibarat ceri atau blackberry, dan kopi.

Kami ingin mendengarkan masukan dan pengalaman dari anda, silahkan isi kolom komentar, jangan lupa share artikel ini supaya bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This