Skip to main content

Cara Kerja Kafein Mempengaruhi Otak

Dalam kekerabatan asmara Anda dengan kopi, pernahkah Anda berjuang dengan gangguan kafein yang mengganggu di sore hari? Bagi sebagian besar dari kita, kemerosotan di sore hari ini ialah waktu yang sempurna untuk meraih secangkir Joe lagi untuk menjaga tingkat energi tetap tinggi sehingga kita sanggup melewati sisa hari kerja.

Meskipun kopi telah terbukti menjadi ramuan modern dengan daftar panjang manfaat kopi bagi kesehatan, namun tetap tidak menjawab pertanyaan wacana bagaimana kafein memengaruhi otak Anda setiap hari.

Kafein di AS dan Beyond
Hari ini, sampai 90% orang Amerika minum beberapa bentuk kafein setiap hari. Sekitar 50% dari kita minum sampai 300 mg kafein setiap hari, menjadikannya obat paling terkenal pilihan di AS.

Jika Anda berpikir bahwa bangsa kita mempunyai kebiasaan kafein yang tidak sehat, pikirkan lagi. Sebagian besar kafein per kapita dikonsumsi di Skandinavia, sebagian alasannya ekspresi dominan cuek yang keras dan malam yang panjang. Sementara negara-negara cuek sepertinya menjadi beberapa penggemar kopi terbesar di luar sana, Brasil, produsen kopi terbesar di dunia, telah mulai melayani bawah umur usia sekolah kopi dengan susu di makan siang sekolah mereka.

Apa yang Ada di Balik Keinginan Kopi
Meskipun kopi ialah pokok dalam sejumlah budaya, itu sanggup dengan gampang menjadi kecanduan yang diterima, di mana Anda mendambakan secangkir minuman hangat Joe setiap hari. Para peneliti mengkonfirmasi bahwa mereka yang kecanduan kafein secara alami rendah katekolamin, materi kimia yang ditemukan di otak yang mendukung energi dan kewaspadaan sepanjang hari.

Minum Lebih Banyak Kopi - El Diablo Coffee, Seattle USA
Saat kita menghirup kopi pertama, kafein dengan cepat bergerak melalui anutan darah dan memicu pelepasan katekolamin, adrenalin, dan noradrenalin. Pada ketika yang sama, kafein dalam kopi menekan nafsu makan, yang menghambat kemampuan badan untuk menghasilkan lebih banyak neurotransmitter.

Akibatnya, kopi menyediakan solusi jangka pendek yang membuat problem jangka panjang.

Bagaimana Kafein Mempengaruhi Kimia Otak
Kafein berdampak pada kimia otak alasannya berikatan dengan protein yang disebut reseptor adenosin. Sama menyerupai mereka terdengar, reseptor ini membantu mendeteksi adenosine di otak dan sanggup menimbulkan kantuk. Ketika kafein mengikat reseptor ini, itu menghalangi sel-sel otak dari mencicipi adenosin untuk menunjukkan sentakan eksklusif dan menghilangkan mengantuk sementara.


Inilah mengapa begitu banyak dari kita tertarik pada kafein untuk tetap terjaga sepanjang hari yang panjang. Kafein telah terbukti meningkatkan kinerja mental untuk tujuan bekerja, belajar, dan melaksanakan tugas-tugas kompleks.

Karena kafein berfungsi sebagai stimulan saraf pusat, itu akan menimbulkan badan “lupa” bahwa itu lelah. Ketika dipakai secukupnya, kafein sanggup membantu menjaga tingkat energi di siang hari. Peringatannya ialah bahwa toleransi dibangun dengan cepat; untuk menebus reseptor adenosin yang telah dihambat oleh kafein, otak akan membuat lebih banyak reseptor. Akibatnya, lebih banyak kafein diharapkan untuk menjaga rasa kantuk di teluk.

Ketika otak mendeteksi peningkatan adenosin, itu akan membuat Anda merasa lebih lelah daripada bila Anda tidak pernah meminum secangkir kopi sama sekali. Sekarang, Anda akan membutuhkan lebih banyak kafein untuk menjaga tingkat energi dan membantu otak Anda berfungsi dengan baik.

Efek Feel-Good dari Kafein
Tetapi apa yang salah dengan menikmati beberapa cangkir kopi untuk menyemangati suasana hati Anda dan menyelesaikannya sepanjang hari dengan utuh? Kafein sanggup segera memperbaiki mood dengan menstimulasi dopamine, meskipun itu mengurangi serotonin seiring waktu, yang hasilnya akan membuat Anda merasa lebih buruk.

Dan penipisan serotonin bukanlah hal yang ditertawakan. Serotonin sangat penting untuk mengatur sejumlah fungsi tubuh, termasuk siklus tidur, kontrol nyeri, mengidam karbohidrat, dan pencernaan. Rendahnya kadar serotonin juga dikaitkan dengan fungsi kekebalan yang menurun.

Serotonin
Jika Anda menyadari gangguan dalam kondisi mental, nafsu makan, dan tidur malam Anda, mungkin sudah waktunya untuk memeriksakan kafein. Meskipun tidak ada alasan untuk melepaskan kopi sama sekali, minum kafein secukupnya sanggup mencegah penurunan serotonin yang nyata. Tanda yang paling terperinci dari penurunan kadar serotonin alasannya penggunaan kafein berlebihan ialah perubahan mood sehabis mendapat lebih banyak kopi daripada biasanya.

Kami ingin mendengarkan masukan dan pengalaman dari anda, silahkan isi kolom komentar, jangan lupa share bila artikel ini sangat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This