Skip to main content

Cara Budidaya Kopi Robusta Semoga Berbuah Lebat


Kopi robusta sangat cocok dan sanggup tumbuh secara optimal apabila di tanam pada tempat dataran rendah yang mempunyai ketinggian mencapai  400 – 800 meter di atas permukaan laut. dan suhu yang sangat optimal pada angka 24 – 30 derajat Celsius, dengan curah hujan mencapai 2000 – 3000 mm/tahun.  kemudian selain cuaca, tempat yang harus anda perhatikan dalam budidaya kopi robusta anda juga harus memperhatikan lahan tanam atau kesuburan tanah.

Robusta akan berbuah sangat lebat dan cocok apabila di tanam pada tanah yang mempunyai kesuburan yang pas dan mengandung materi unsur organik yang mencukupi. Idealnya tingkat keasaman pada tanah atau PH mencapai angka 4,5 – 6,5 dengan tanah yang mempunyai struktur tanah gambur.

PROSES BUDIDAYA KOPI ROBUSTA AGAR BERBUAH LEBAT

a. Syarat Tumbuh

Sebaiknya ditanam didaerah beriklim tropis di dataran yang mempunyai ketinggian 400 - 600 meter diatas permukaan laut. Suhu untuk pertumbuhan kopi berada pada angkat 24 - 40 derajat Celcius dan suhu untuk menanam kopi robusta berada pada suhu 75 derajat Frenheit. Serta  curah hujan mencapai 2000 – 3000 mm/tahun. kopi robusta akan tumbuh secara optimal pada lahan tanah yang subur gambur serta mempunyai keasaman atau Ph mencapai angka 4,5 – 6,5.

b. Memilih Bibit Yang Berkualitas Baik


Pilihlah bibit yang berkualitas baik, biar tumbuhan kopi robusta sanggup tumbuh dengan baik dan optimal. Dan yang sanggup anda lakukan untuk mendapat bibit kopi yang berkualitas baik dan mutu tinggi yaitu dengan membeli bibit kopi di kios atau toko penjual bibit kopi yang memang sudah benar benar terpercaya kualitas dan keasliannya,

c. Persiapan Lahan

Sebenarnya persiapan lahan yang paling penting ketika budidaya kopi robusta yaitu dengan menyiapkan lahan yang benar benar subur dan menciptakan lubang pada media lahan tanam. Berikut proses pembuatan lubang tanam :
  • Buatlah lubang tumbuhan dengan berdiameter  60 cm, dengan kedalaman mencapai 60 cm. Pembuatan lubang di lakukan 3 – 4 bulan sebelum bibit di tanam dengan jarak tanam mencapai 2,5 x 2,5 cm.
  •  Pisahkan antara tanah galian pecahan atas dan tanah galin pecahan bawah.
  • Setelah satu bulan lubang tanam di buat, berikan belerang, kapur dolomite masing masing 200 gram dan campurkan galian tanah bagin bawah lalu masukkan kembali kedalam lubang tanam, cara ini bertujuan untuk menetralkan kadar keasaman tanah atau PH.
  • Satu bulan lalu atau 1 bulan sebelum masa tanam tambahkan pupuk organik atau pupu sangkar yang sudah di fermentasi sebanyak 10 – 20 kg (tergantung tingkat kesuburan tanah) dan lalu campurkan dengan galian tanah pecahan atas lalu masukkan kedalam lubang tanam.
d. Proses Tanam Kopi

Proses tanam kopi dari budidaya kopi robusta sangat mudah, berikut proses tanam bibit kopi arabika :
  •  Sebelum di tanam, papas daun pohon bibit kopi sampai tersisa 1/3 pecahan saja, cara ini bertujuan untuk mengurangi penguapan pada tumbuhan kopi
  • Selanjutnya, keluarkan bibit kopi dari dalam plastik pembungkus atau polybag dengan cara yang hati hati biar akar tidak rusak
  • Gali kembali lubang yang sudah di tutup oleh pupuk tadi, sedikit saja
  • Untuk kedalaman lubang, usahakan biar sesuai dengan panjang akar bibit kopi
  • Dan masukkan kedalam lubang lalu tutup kembali lubang tanam tersebut
  • Guna bibit yang gres ditanam tegak lurus kami sarankan untuk menciptakan ajir untuk menopang bibit biar tidak roboh.
e. Proses Perawatan Tanaman

Budidaya kopi robusta  juga sama denga budidaya budidaya lainnya yang membutuhkan perawatan biar perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan sanggup berjalan secara optimal. Nah dalam proses perawatan tumbuhan kopi robusta ada beberapa tahapan yang harus anda lakukan, berikut penjelasannya

1. Penyuluman
Proses penyumalan ini wajib di lakukan oleh semua petani kopi biar tumbuhan sanggup tumbuh serempak dan berjalan sesuai dengan keinginan.  Caranya dengan melaksanakan pengontrolan secara intensif selama kurang lebih 6 bulan lamanya semenjak bibit di tanam.  Penyulaman di lakukan dengan cara menggant bibit tumbuhan kopi yang mati dengan bibit yang baru, usahakan penyulaman jangan melibihi batas yang telah di tentukan, oleh alasannya itu lakuka perawatan dengan baik dan benar.

2. Proses pemupukan susulan
Proses pemupukan budidaya kopi robusta bertujuan untuk menjaga kestabilan unsur hara atau organik yang terkandung di dalam tanah. Hal ini sangat penting guna menopang pertumbuhan tumbuhan kopi robusta berjalan dengan baik. Pemupukan sanggup memakai pupuk kompos dengan takaran 20 kg/tanaman.

Cara pemupukan kopi robusta dengan cara menciptakan lubang yang mengitari tumbuhan kopi dengan jarak lubang dengan pohon sekitar 1 meter. Proses pemupukan ini di lakukan setiap 1 tahun sekali.

3. Pemangkasan atau pencucian tunas adventif
Proses perawatan selanjutnya yaitu dengan memangkas tunas adventis atau tunas air. Nah kunci sukses biar budidaya kopi robusta berbuah lebat yaitu dengan melaksanakan pemangkasan tunas air pada tanaman. Jenis tunas ini umumnya tumbuh di selah selah batang yang menyababkan tumbuhan menjular tinggi keatas.

Dan apabila di biarkan produktifitas kopi akan sangat rendah, yang menjadikan hasil panen sedikit. Pemangkasan di lakukan 2 bulan sekali sesudah tumbuhan kopi menginjak usia 3 tahun. proses pemangkasan mencakup dua cara yaitu pemangkasan berbatang ganda dan pemangkasan berbatang tunggal. Untuk kopi robusta sendiri memakai pemangkasan berbatang ganda.

f. Proses Panen

Idealnya waktu panen pada budidaya kopi robusta ketika tumbuhan telah menginjak usia 3 tahun sesudah tanam. Untuk pertama kali tumbuhan akan berbuah, dan puncak kopi akan berbuah lebat atau sering di sebut panen raya yaitu ketika kopi sudah berusia 7 – 9 tahun. apabila anda di dalam menanam kopi melaksanakan cara dengan baik dan teliti menyerupai diatas, besar kemungkinan hasil yang akan anda dapatkan cukup memuaskan.

Dan proses pemanenan pada kopi sanggup anda panen ketika biji kopi sudah terlihat tua, cirinya apabila biji kopi kita pegang dan tekan sudah terasa keras atau buah kopi sudah berwarna merah.










Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This