Skip to main content

Natural Process Dalam Kopi, Teknik Pengolahan Kopi Paling Tua

Mari kita mulai dengan fakta dasar: kopi mulai hidup sebagai buah, dan urutan insiden yang dilalui buah ini sebelum mencapai produk panggang alhasil berdampak. Pemrosesan kopi tidak sering membuatnya menjadi diskusi bebas ihwal sumber kopi, tetapi merupakan cuilan yang sangat penting dari profil rasa di cangkir Anda. Seperti apa pun anggur, musik, atau jatuh cinta begitu Anda tahu cara melakukannya, Anda lebih menghargai produk jadi.

Pemrosesan kopi ialah istilah umum yang dipakai untuk menggambarkan banyak sekali proses yang berbeda dengan buah cuilan luar yang manis dari buah kopi yang sayangnya tidak pernah bisa dirasakan oleh kebanyakan peminum kopi dari biji di dalam buah, yang merupakan dikirim ke seluruh dunia dan dipanggang (sangat menyenangkan bagi kita bersama di Sprudge).

Ada dua macam cara dalam proses penjemuran ini, yakni Dry Process (Natural Process) dan Honey Process. Dan kali ini kami akan membahas ihwal pengolahan kopi dengan cara natural process. Sebenarnya, apa sih natural process itu? Natural process dan Honey process, yummy mana?

Proses natural (kopi alami) ini juga dikenal dengan dry process. Proses ini termasuk teknik paling bau tanah yang ada dalam sejarah proses pengolahan kopi. Natural process ialah proses pengeringan kopi eksklusif dengan buahnya pastinya berbeda dengan cara melaksanakan honey proses kopi.

Salah satu gaya pemrosesan tersebut disebut “pemrosesan alami”, di mana ceri kopi dikeringkan secara pasif untuk memisahkan benih dari kulit. Selama bertahun-tahun, metode pemrosesan alami ini, yang telah dipakai selama ribuan tahun dan mempunyai rumah spiritual di Ethiopia, telah dipandang sebagai metode yang lebih rendah dari produksi kopi menjadi biji yang siap dipanggang jikalau dibandingkan dengan proses pencucian, jauh lebih banyak. 

Metode modern memakai air untuk "mencuci" buah dari biji. Mencuci, berdasarkan pemikiran, menghasilkan cangkir yang lebih higienis dan lebih seimbang, dengan lebih sedikit cacat.

Perhatian terhadap perincian: penyortiran biji kering secara gravitasi untuk memisahkan kerapatan variabel (memisahkan benih matang atau kurang matang). Alam cenderung lebih tidak merata sebab waktu pengeringan yang usang dan kelembaban ceri (biji kopi merah).

Tetapi ada manfaat berbeda dan banyak aspek menarik untuk proses pengeringan alami yang membuatnya menarik dan diinginkan. Metode ini semakin terkenal di kawasan penanaman kopi di luar Ethiopia, di mana produsen kopi progresif berpikir di luar kotak dan, dalam beberapa hal, kembali ke metode pengolahan kopi yang lebih kuno. Dan mereka sangat terdorong dalam upaya mereka oleh banyak sekali pembeli kopi hijau progresif, termasuk importir dan utusan eksklusif dari beberapa perusahaan kopi favorit Anda.


Di bawah ini merupakan seseorang yang tidak absurd lagi di dunia perkopian. Anda boleh berguru proses kopi alami dengan orang ini.

Salah satu utusan tersebut ialah Timothy Hill, pembeli hijau dan pecinta proses alami yang sangat keras yang membeli kopi atas nama sobat & kawan usang kami di Counter Culture Coffee. Tim Hill memberikan ceramah ihwal kopi proses alami di masa lalu, sekarang, dan masa depan di New York Coffee Festival simpulan pekan lalu, dalam sebuah ceramah berjudul "Tidak Alami".

Selama pidato ini, Hill berbicara ihwal keadaan ketika ini dari praktik pengolahan alami, dan menunjukkan impian penuh impian untuk masa depan metode ini, berkat upaya dari produsen kopi untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi.

Kami duduk bersama Hill sebelum presentasinya untuk berbicara ihwal keadaan ketika ini proses kopi alami di seluruh dunia, dari bagaimana mereka mencapai hingga bagaimana mereka dipertimbangkan. Akhir-akhir ini, kopi alami tidak pernah terasa lebih enak, sebab tidak sedikit pekerjaan Tim Hill dan lainnya di ladangnya, jadi minumlah.

Jadi, pertama, bisakah Anda menggambarkan pemrosesan alami dengan cara yang gampang didekati?

Saya selalu  dan mungkin ini ialah perbandingan yang tidak adil dengan anggur atau minuman lain  tetapi di kepala saya, saya benar-benar memandang pemrosesan alami ibarat anggur merah, di mana Anda memasukkan lebih banyak kulit dan seluruh produk itu sendiri ke dalam minuman.

Dengan anggur putih, Anda meninggalkan kulit dan tanin keluar, dan saya pikir itu cara yang baik untuk memikirkan kopi alami. Dengan proses alami, Anda membiarkan buah dan nutrisi dari kulit dan gula masuk ke biji melalui proses pengeringan. Dengan proses pencucian, Anda membersihkannya sehingga Anda tidak mendapatkan rasa itu di sana.

Makara biji itu benar-benar dipenuhi dengan kualitas buah?

Ya tentu saja.

Apakah ada manfaat lain selain perbedaan profil rasa?

Saya pikir kita hanya berada di garis depan untuk benar-benar berpikir ihwal apa itu alami dan bagaimana kita sanggup membuat alami lebih baik. Cara kita berpikir ihwal pemrosesan alami kini sangat sederhana; pemrosesan alami benar-benar tidak berubah. 

Proses pembersihan telah banyak berubah ada peralatan baru, mesin baru, teknologi gres yang benar-benar berubah selama 60-70 tahun terakhir. Pemrosesan alami masih merupakan teknologi yang sangat rendah; jenis yang jauh lebih dari proses pedesaan. Apa yang akan saya bicarakan hari ini termasuk memikirkan kopi alami dan cara menjadikannya lebih baik dari sekarang.

Sebagai semacam proses alami dan berdampak rendah, apakah lebih gampang didekati oleh petani? Saya berasumsi ada memberi dan menerima.

Pengaturan biaya untuk kopi alami sangat rendah. Kami [Counter Culture] mempunyai proyek di Ethiopia, kami bekerja dengan sekitar 18 petani yang mempunyai pertanian yang cukup besar (dibandingkan dengan rata-rata), dan kami mulai memisahkan kopi mereka dan bekerja dengan mereka pada produk-produk yang benar-benar canggih. 

Kami mulai bekerja dengan mereka dalam konteks alami sebab biaya pemasangannya sangat rendah Anda tidak harus mempunyai pulper, beton, mesin, listrik untuk menjalankannya jikalau Anda menjalankan pertanian berukuran cukup besar. 

Kerja keras dan cara melakukannya dengan benar sangat sulit. Makara terang gampang untuk melakukannya; sangat sulit untuk melakukannya dengan baik. Dan jadi saya pikir di situlah pembeli kopi dan memang seharusnya begitu sangat curiga ihwal merekomendasikan produsen membuat kopi alami.

Maafkan kurangnya pengetahuan saya, tetapi pemahaman saya ialah bahwa fermentasi sedikit lebih merupakan persoalan dengan pemrosesan alami. Benarkah itu?

Mereka difermentasi. Anda akan berbohong kepada diri sendiri jikalau Anda tidak berpikir bahwa ada beberapa fermentasi yang terjadi dan dimasukkan ke dalam kopi itu sendiri. Pertanyaannya adalah, berapa banyak dari itu yang menjadi masalah? 

Apa saja hal yang kita kaitkan dengan kopi alami fermentasi yang buruk, dan apa yang kita kaitkan dengan kopi fermentasi yang baik? Kembali ke anggur merah: mereka menarik lebih banyak tanin dari kulit itu sudah pasti, itu gres terjadi itulah sifat produk. Seberapa jelek itu, seberapa manis itu? Di mana keseimbangan antara apa yang kita sukai dan tidak sukai?

Apakah proses alami itu diubahsuaikan dalam segala jenis tren yang sanggup dikenali?

Saya pikir di pasar khusus itu ialah cara gampang bagi produsen dan negara yang belum menghasilkan alami khusus yang sangat canggih untuk menempatkan diri pada peta, terutama bagi seseorang yang mau bereksperimen. 

Di atas kertas, itu secara teknis dihentikan di beberapa negara, dengan alasan bahwa, secara umum, kopi alam dianggap lebih rendah. Makara forum pemerintah telah tetapkan kebijakan untuk memastikan bahwa petani mereka mendapatkan hasil maksimal dari uang mereka dan menyampaikan kopi alami dilarang. Rwanda dan Burundi ibarat itu. 

Kami melaksanakan kopi alami Rwanda dan Burundi dan kami mengekspor kopi secara berbeda; kami intinya mendapat persetujuan mulut dari dewan pengekspor negara-negara untuk melaksanakan kopi ini. Tetapi ada banyak alasan untuk tidak melakukannya, dan bahkan para distributor pemerintah di negara-negara penghasil kopi pun gugup melakukannya.

Apakah proses alami melihat lebih banyak kebangkitan sekarang?

Aku pikir begitu.

Apakah pelanggan khusus yang cerdas dalam mengeksplorasi kopi membawanya lebih ke garis depan atau apakah ini tidak harus didorong oleh ritel?

Saya pikir itu didorong oleh ritel dan saya pikir kopi alami cenderung kopi yang sangat mempolarisasi. Tetapi, hingga batas tertentu, polarisasi bisa sangat hebat. Kopi pertama yang membuat saya sangat tertarik dengan kopi Istimewa ialah kopi alami. 

Bagi banyak orang kopi, ini ialah pertama kalinya Anda mencicipi sesuatu dan rasa itu benar-benar berbeda secara drastis daripada apa yang biasanya Anda cicipi dalam kopi. Makara itu cenderung menjadi momen "ah-ha" ini; sebuah snapshot dari, "Ada banyak gosip di balik ini yang saya tidak mengerti; apa yang membuat ini? ”Jadi, dalam konteks itu, saya berpikir bahwa pembeli kopi selama 10-15 tahun terakhir telah meminta para petani untuk mengujinya dan bereksperimen, lihat apa yang sanggup mereka lakukan untuk membuatnya menjadi baik. 

Untuk tingkat tertentu, banyak dari kopi itu, berdasarkan saya, sangat buruk, dan saya melihat banyak kopi alami yang diproses dengan jelek di pasar. Itu memberi dan mendapatkan siapa yang memintanya, siapa yang bisa melakukannya dengan baik ...

Proses alami dilakukan dengan baik - kopi diurutkan yang "pengeringan tipis".

Jadi, apakah praktik terbaik semacam keluar sana dan berkeliling ... atau itu misi Anda?

Ceramah yang akan saya sampaikan hari ini ialah banyak ihwal apa yang kami temukan bekerja dengan sangat baik; ilmu di balik apa yang berhasil. Kami mempunyai metodologi untuk melihat kopi alami dengan cara yang sangat berbeda, tetapi kenyataannya ialah jikalau Anda melihat kopi alami, saya oke dengan banyak komunitas khusus bahwa banyak dari mereka benar-benar miskin; banyak dari mereka yang diproses dengan buruk. 

Di mana saya tidak oke ialah bahwa saya merasa ibarat ada pernyataan selimut ini, "Oh, rasa dalam kopi itu bukan rasa yang enak." Bagi saya, saya sangat bersemangat ihwal hal-hal yang bisa lebih baik. Saya melihat kopi alami, dan persiapan fisik kopi alami sebagai dasar untuk seberapa baik mereka diproduksi. Secara umum, mereka jauh lebih miskin daripada kopi yang dicuci. 

Dan untuk waktu yang lama, saya berpikir, “Mungkin kopi alami tidak bisa memenuhi standar yang sama dengan kopi yang dicuci.” Dan dalam dua tahun terakhir, kita benar-benar melihat kopi alami tiba dengan persiapan fisik yang lebih baik daripada kopi yang dicuci dari produser yang sama, yang merupakan tonggak sejarah bagi Counter Culture yang tidak pernah benar-benar terjadi sebelumnya. Kami mempunyai kopi alami yang kami nilai dan hargai pada tingkat yang lebih tinggi daripada kopi yang dicuci dari produsen yang sama.

Itu menyenangkan.

Ya, sangat menyenangkan bagi kami.

Jadi, prosesnya: apakah ia cocok untuk lingkungan tertentu?

Saya akan menyampaikan ya dan tidak. Saya pikir ada tempat-tempat tertentu yang jauh lebih gampang dilakukan, tetapi Anda sanggup memakai Ethiopia sebagai pola yang sangat baik dari perbedaan iklim ekstrem antara tempat-tempat yang menghasilkan kopi alami. 

Di selatan, Anda mempunyai lingkungan yang cukup lembap selama panen; tidak selalu kering. Di Burundi, di mana kami melaksanakan banyak kopi alami, banyak hujan. Anda hanya perlu mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk melindungi kopi-kopi itu dan memastikan mereka akan diproduksi dengan sangat baik. 

Mungkin ada beberapa tempat di dunia yang akan sangat, sangat sulit untuk menghasilkan kopi alami, tetapi saya pikir sebagian besar, Anda sanggup menghasilkan kopi alami yang baik di mana saja.

Apakah pemrosesan alami di banyak sekali geografi memengaruhi produk akhir?

Oh ya.

Rasa akan berubah secara berbeda?

Ya tentu saja. Satu hal yang akan saya bicarakan sedikit hari ini ialah kita umumnya hanya membeli kopi alami dari Afrika. Dan itu bukan sebab iklim mereka sangat berbeda dari tempat-tempat lain di dunia; sedikit dari itu berasal dari keasaman yang dirasakan dari kopi.

Satu hal yang kami sadari ketika kami mencari kopi yang diproses dengan baik dan alami ialah kami ingin asamnya seimbang dengan buah dan rasa manisnya. Kopi alami mempunyai kandungan gula lebih banyak daripada kopi yang dicuci; mereka menarik itu dari buah dan kulit. Sampai batas tertentu, analogi anggur meja mungkin bahkan lebih baik daripada anggur dalam konteks ini. 

Saat buah matang, ia mendapat lebih banyak kandungan gula. Asam berkurang, gula meningkat; kami merekomendasikan kopi yang ditanam di tempat yang sangat tinggi yang mempunyai tingkat keasaman nyata yang lebih tinggi dan tingkat keasaman yang dirasakan bagi mereka untuk memotong manisnya kopi itu untuk membuat produk yang lebih seimbang. Dan sebab mereka mempunyai lebih sedikit gula, mereka kurang rentan terhadap fermentasi.

Makara ada banyak hal untuk kopi-kopi di wilayah itu.

Benar.

Saya ingin berbicara sedikit ihwal ramah lingkungan dari pemrosesan alami. Ketika orang menjadi lebih sadar ihwal penggunaan air, apakah kita akan melihat peningkatan kopi proses alami?

Ya ... itu pertanyaan yang bagus. Saya tidak tahu. Jika Anda melihat Brasil, mungkin sebagian besar kopi mereka alami. Saya pikir itu akan sangat menyeramkan jikalau dunia tiba-tiba memutuskan, "Kami tidak menginginkan apa pun selain kopi Brazil yang dicuci." Sedang memakai lebih banyak air untuk membuat kopi mereka. 

Dalam pikiran saya, di mana banyak proses pedoman kita pergi ialah untuk benar-benar membuat proses pembersihan yang tidak memerlukan air. Saya tidak berpikir proses "mencuci" bergotong-royong membutuhkan air, tapi itu pertanyaan yang bagus.

Bagi orang-orang yang benar-benar khawatir ihwal keramahan lingkungan, adakah alasan untuk mencari kopi alami? Atau apakah kita berbicara ihwal perbedaan yang sanggup diabaikan?

Saya pikir jikalau Anda benar-benar ramah lingkungan dan benar-benar mendorong untuk itu, Anda sanggup mencari kopi alami. Ethiopia ialah tempat yang saya lihat sangat jelek penyaringan air dan pengelolaan air limbah yang berasal dari stasiun cuci.

Saya mungkin akan mendorong pemanggang kopi untuk benar-benar menerapkan praktik yang sangat baik di tempat-tempat itu untuk kopi yang dicuci, tetapi ketika ini saya akan menyebut [alami] sadar lingkungan sebab penggunaan air di tempat-tempat ini.

Apakah kelangkaan berperan dalam hal ini? Apakah pelanggan membeli?

Oh ya. Bagi saya, kopi alami ialah proyek yang lebih besar yang sedang saya kerjakan untuk Counter Culture, dalam konteks untuk mendapatkan mereka ke tingkat yang jauh lebih baik. Saya pikir kopi yang kami bawa kini benar-benar baik, saya pikir beberapa dari mereka diproses secara luar biasa. 

Tapi [alami] masih mempunyai jalan yang sangat panjang untuk menyaingi rekan-rekan mereka yang dicuci dalam hal pemrosesan. Mungkin 90% dari kopi kami ialah kopi yang dicuci, tetapi saya sanggup melihatnya meningkat sebab persediaan kopi alami yang sangat manis tersedia. Permintaan pelanggan kami lebih tinggi daripada kemampuan kami untuk menghasilkan kopi alami yang luar biasa.

Apakah Anda melihat tren keseluruhan dalam meningkatkan kualitas kopi alami? Apakah ini pertumbuhan yang lambat? Apakah tidak ada pertumbuhan? Apakah orang-orang mencobanya dan apakah mereka masih memahami dan kita tidak melihat peningkatan secara keseluruhan?

Saya pikir kita belum benar-benar fokus pada hal-hal yang sempurna untuk menghasilkan kopi alami yang benar-benar luar biasa di banyak negara. Saya pikir Counter Culture masih mencari tahu juga; kami tidak mempunyai semua jawaban. 

Saya pikir kami telah sanggup membuat kopi yang saya rasa lebih siap secara fisik, tiba pada tingkat kelembaban yang jauh lebih konsisten, tiba dengan konsistensi yang intinya sama dengan yang Anda lihat dalam kopi yang dicuci dari cangkir ke cangkir, jumlah quaker yang sama yang Anda lihat dalam kopi yang sudah dicuci jadi itulah tujuannya. 

Bagi saya, kopi alami seharusnya layak mendapatkan status adik tiri mereka menjadi kopi yang dicuci hingga kita benar-benar sanggup membawanya ke tempat [mencuci] berada. Kami sedang bekerja dengan produsen untuk mengetahui seberapa gampang proses itu. "Apakah itu layak?" Adalah pertanyaan yang sangat bagus. 

Kami bertanya, "Apakah Anda ingin terus melaksanakan ini?" Ini jauh lebih banyak pekerjaan daripada mencuci kopi dan membutuhkan lebih banyak ruang. Tetapi pada akhirnya, mereka suka, “Ya, kami ingin membuat kopi ini. Saya benar-benar membuat lebih banyak kopi ini sebab saya sangat suka kopi ini; ajakan dari pelanggan kami benar-benar ada. "

Kami berbicara ihwal sesuatu yang sangat langka, dan mungkin ada perdebatan mengenai kualitasnya, dan rasanya sanggup benar-benar dipukul atau dilewatkan — namun, mengapa ada sensasi segar di sekitar kopi alami?

Saya tidak berpikir pencicip kopi dilatih dengan sangat baik pada kopi alami. Saya pikir itu menantang sebab semua bentuk yang diajarkan orang; seperti, jikalau difermentasi, Anda menyampaikan itu bukan spesialisasi. 

Dan dalam hal kopi alami, mereka semua difermentasi saya tidak peduli apa yang Anda katakan, mereka semua mempunyai unsur fermentasi. Dan asam asetat lebih tinggi pada kopi ini. Hingga taraf tertentu sebagai industri, kami belum benar-benar mengetahui cara kami ingin berbicara dan memikirkan kopi ini. Sebagian besar, mereka tidak diproses juga sehingga skor mereka harus lebih rendah. Kami belum mendapatkan metrik yang benar.

Tetapi setiap kali kita mencicipi publik, mereka selalu merupakan kopi yang paling banyak dibicarakan; mereka selalu menjadi orang yang menginspirasi percakapan dengan para icip gres dan orang-orang baru. Saya ingin melihat lebih banyak orang berbicara ihwal apa yang diharapkan untuk membuat kopi alami yang jago dan menghargai profil rasanya.

Sumber : https://sprudge .com/what-is-natural-coffee-lets-find-out-from-counter-culture-coffee-expert-tim-hill-86642.html

Kami ingin mendengarkan masukan dan pengalaman dari anda, silahkan isi kolom komentar, jangan lupa share jikalau artikel ini sangat bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This