Skip to main content

Kopi Dicampur Dengan Telur? Keuntungannya Apa?


Kopi yakni salah satu minuman favorit di pagi hari, sebelum melaksanakan aktivitas. Kopi banyak dipercaya orang sanggup meningkatkan efektivitas kerja, dengan membangkitkan stamina kita.

Hal ini tidak lain alasannya yakni kopi mengandung kafein, yang akan memmbantu kita tetap terjaga. Banyak jenis kopi yang sanggup kita minum, dan banyak juga tambahan yang sanggup kita masukkan ke dalam kopi untuk menciptakan rasanya semakin unik.

Tetapi cara yang satu ini cukup aneh, di mana sekarang viral menambahkan kuning telur ke dalam kopi. Untuk apa penambahan tersebut dan bagaimana caranya? Simak di dalam video di bawah ini

Sebuah video lifehack yang sanggup menghilangkan rasa pahit dari kopi, telah menjadi viral. Di mana dalam video tersebut kita cukup mencampur kuning telur ke dalam debu kopi sebelum diseduh.

Trik aneh juga diangkat oleh situs Greatist.com, di mana lebih dari 73.000 pengguna Facebook telah menontonnya.

Tapi siapa sangka, jikalau banyak penggemar kopi murka di dalam komentar video tersebut dan mereka menuliskan jikalau lifehack ini yakni 'kotor dan boros'.

Dalam video tersebut diungkapkan, jikalau protein dalam telur akan mengikat bab dari debu kopi yang menawarkan rasa pahit. Sehingga kopi yang akan kita minum tidak pahit meskipun tanpa tambahan gula atau embel-embel lainnya..

Tapi banyak penggemar kopi sedikit skeptis dengan trik tersebut, dan menuliskan jikalau ini hanya 'membuang-buang waktu'.

http://www.bakul.my.id

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This