Skip to main content

Tidur Siang Berkualitas Dengan Kopi


Anda tentu sudah tahu bahwa minum kopi bisa mendongkrak kesadaran dan energi. Inilah kenapa Anda sebaiknya tidak minum kopi menjelang waktu tidur.

Namun riset ternyata menemukan, kalau Anda mengatur waktunya dengan benar, minum kopi sempurna sebelum tidur siang selama 20 menit dapat memberi dongkrakan energi yang mengalahkan tidur siang biasa, atau hanya sekedar minum kopi saja.

Melansir Buzzfeed, Rabu (29/3/2017) sebuah studi menemukan, meminum sekitar 150 mg kafein (atau sekitar satu shot espresso) sebelum tidur selama 15 - 20 menit, mengurangi (dan bahkan menghilangkan) rasa mengantuk pada pengemudi secara lebih efektif dibanding sekedar tidur atau minum kopi saja.

Dalam sebuah studi kecil yang lain, tidur dan kopi ini yakni cara paling efektif di antara lima intervensi yang berbeda sebagai cara untuk mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan performa.

Kenapa hal ini dapat bekerja?

Tidur membersihkan otak dari adenosine, sebuah produk hasil dari acara sel otak yang terbangun seharian dan membuat kita merasa mengantuk, D Sanjeev Kothare, profesor ilmu saraf dan administrator acara tidur pediatri di NYU Langone Medical Center memberikan pada Buzzfeed Health.

Anda merasa lebih segar sehabis tidur alasannya yakni otak telah membersihkan adenosine dikala Anda terlelap.

Dan kemudian kopi, berdasarkan Kothare, mempunyai hubungannya tersendiri dengan adenosine. Kafein--yang terkandung dalam kopi--bersifat berlawanan dengan adenosine. Kafein akan memblok penerimaan adenosine pada otak, setidaknya untuk sementara, sehingga dapat mencegah Anda merasa mengantuk dan lelah.

Jadi, wangsit di balik tidur siang dengan kopi yakni mengombinasikan sifat pemblokir adenosine dari kopi dengan fungsi pencucian adenosine yang terjadi dikala Anda tidur.

Pada dasarnya, ketika Anda minum kopi, butuh waktu selama 20 menit bagi kafein untuk hingga ke otak dan bekerja, ujar Brian St. Pierre, administrator performa nutrisi di Precision Nutrition.

Ini artinya, kalau Anda mengambil power nap 20 menit sempurna sehabis minum kopi, Anda akan terbangun sempurna dikala kafein mulai bekerja. Dan alasannya yakni adenosine telah dibersihkan dari otak, kafein tidak perlu lagi berkompetisi melawan zat tadi untuk diterima di reseptor otak. Inilah yang kemudian membuat apa yang disebut oleh Kotrane sebagai dongkrakan ganda atau double boost.

Namun berdasarkan Kotrane, wangsit di balik tidur siang dengan kopi ini adalah, untuk dikala ini, suatu hipotesis dari apa yang kita tahu dari bagaimana otak merespon kafein, tidur, dan adenosine. Dan bukannya hasil dari riset dan observasi gotong royong yang dilakukan di laboratorium.

Lakukan dengan Benar

Jika Anda percaya pada temuan ini, dan ingin menunjukan efeknya, berikut bagaimana cara yang benar untuk melaksanakan tidur siang dengan kopi:

1. Rencanakan tidur siang kopi Anda menjelang sore

Jangka usia kafein yakni 8 hingga 10 jam, ujr Kothare. Ini artinya, kalau Anda minum kopi pada pukul 3 atau 4 sore, Anda masih dapat mencicipi efeknya hingga tengah malam.

Tentu saja hal ini juga bergantung pada waktu tidur Anda. Namun kebanyakan orang mungkin sebaiknya mulai minum kopi tidak lebih dari jam 2 siang, saran St. Pierre.

2. Pastikan takaran kafeinnya tepat

Minum satu cankir kopi yakni jumlah yang biasanya sesuai untuk mendongkrak kesejukan dan energi, uajr St. Pierre. Namun ada juga orang yang butuh lebih sedikit atau lebih banyak. Ini alasannya yakni toleransi dan metabolisma setiap orang berbeda. Kaprikornus ada baiknya mencari tahu lebih dahulu berapa jumlah kafein yang paling pas untuk Anda.

Jika Anda tidak biasa minum kopi di sore hari, pertimbangkan secara matang bagimana satu cangkir kopi ekstra akan mempengaruhi asupan kafein harian.

Menurut US Office of Disease Prevention ad Health Promotion, tiga hingga lima cangkir kopi per hari tidak dianggap membahayakan bagi orang dewasa. Hal ini juga diasosiasikan dengan manfaat kesehatan, menyerupai menurunkan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan Parkinson.
Di sisi lain, kafein juga dapat membuat Anda merasa buruk, menyerupai gelisah, gemetaran, tidak tenang, dan lainnya.

3. Cobalah untuk minum espresso dan bukan kopi racikan

Anggap saja Anda membutuhkan waktu selama 20 menit untuk menyisip satu cangkir kopi. Itu artinya Anda mengatur waktu tidur sempurna sehabis kafein mulai bekerja. Belum lagi, kopi juga dapat memicu keinginan buang air, yang malah akan dapat membuat Anda tak jadi tidur.

Jadi cara terbaik untuk melakukannya, berdasarkan St. Pierre, yakni dengan minum espresso, yang porsinya jauh lebih kecil. Dengan cara ini, ada lebih sedikit cairan yang perlu Anda minum--namun dengan takaran kafein yang sama. Hal ini akan memungkinkan Anda tidur lebih cepat sebelum kafein bekerja.

4. Tidur tidak lebih dari 20 menit

Ketika berbicara perihal tidur siang untuk memulihkan tenaga (power nap) Anda sebaiknya terbangun sebelum tidur benar-benar pulas.

Pada dasarnya, tidur mempunyai lima tahapan. Pada tahapan pertama, Anda memulai transisi dari terbangun ke tidur ringan. Jika Anda tidur terlalu lama, Anda akan mencoba terbangun dari tahapan tidur ketiga atau keempat. Ini artinya Anda akan berdiri dalam keadaan grogi dan bingungg, dan bukannya segar dan sadar.

Jika Anda tidur selama hanya 20 menit, Anda akan dapat menikmati tahapan kedua dari tidur sekitar selama 5 menit--jumlah minimum yang direkomendasikan oleh Kothare untuk tidur siang.

5. Masih ada cita-cita walau Anda tidak dapat tidur siang

Terkadang mencari kawasan yang cukup memperlihatkan Anda privasi untuk tidur sejenak di siang hari dapat jadi cukup sulit. Jika mustahil bagi Anda untuk dapat tidur siang, Anda masih mempunyai pilihan lain, ujar St. Pierre.

Kopi Anda dapat diikuti dengan duduk damai dengan mata tertutup. Pastikan Anda bernapas dengan lambat dan cobalah untuk bersantai. Hal ini juga dapat memperlihatkan dongkarakan energi menyerupai yang dapat diberikan oleh tidur siang.



liputan6.com

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This