Skip to main content

Kopi Liberica

Kopi Liberica - Salah satu varian tumbuhan kopi yang belum banyak dikenal masyarakat Indonesia ialah Kopi Liberika. Kopi liberika ialah jenis kopi yang dihasilkan oleh spesies Coffea liberica. Kopi liberica sangat jarang di budidayakan sehingga harga jual kopi ini tidak sanggup ditentukan walau demam isu panen tiba.

Apa artinya 100% Arabika? Ini menjadikan pertanyaan menyerupai klaim Ivory Soap untuk "99,44% murni", itu menciptakan orang bertanya-tanya apa lagi yang mungkin ada pada produk lain yang kurang murni.

Kebenaran berarti persis dan hanya apa yang dikatakannya: bahwa biji kopi ialah semua spesies Arabika. Iklan itu kedengarannya menyerupai itu penting, jadi di sini di Amerika, banyak orang percaya bahwa 100% Arabika ialah pernyataan kualitas, dan bahwa semua biji lain lebih rendah. Memang, banyak dari kita bahkan tidak tahu biji lain ada sama sekali, apalagi bahwa mereka lezat!

Mengapa Anda harus peduli bahwa ada banyak jenis kopi?
Karena hanya sekitar 60% orang Amerika (kurang di tempat lain) bersama-sama lebih suka kopi Arabika 100%. Ini perihal fisiologi: selera Anda unik untuk Anda, menghasilkan selera unik Anda sendiri. Ini disebut "langit-langit" Anda. 

Keempat jenis kopi utama, Arabika, Robusta, Excelsa, dan Liberica, mempunyai profil rasa yang sangat berbeda. Beberapa orang mempunyai palatum yang sempurna untuk Arabika, tetapi banyak yang menemukan bahwa spesies lain menggelitik selera mereka jauh lebih banyak.

Apakah Anda orang yang mendambakan langit-langit atau orang yang belum dewasa?
Secara luas, selera orang sanggup dipecah menjadi "langit-langit depan" dan "langit-langit belakang". Orang-orang di belakang langit-langit membutuhkan kopi dengan lebih banyak dan berat untuk memukul pengecap di belakang verbal mereka.

Mereka menemukan Arabika tipis atau asam, dan lebih menyukai rasa dan badan Robusta. Orang-orang di depan langit-langit membutuhkan kopi dengan kecerahan dan banyak aroma, sebab mereka merasakan kopi mereka dengan cuilan depan pengecap mereka dan hidung mereka. Mereka menemukan Robusta datar, dan lebih suka aroma dan rasa volatil Arabica yang hidup.

Liberika dan Excelsa tidak cocok dengan dua kategori, tetapi, pada umumnya, orang-orang yang mempunyai latar belakang belakang lebih cenderung menikmati Liberika, dan orang-orang di cuilan paling depan kemungkinan besar akan menikmati Excelsa.

kopi blends lebih dari jumlah cuilan mereka
Kebanyakan orang, dalam pengalaman kami, menemukan adonan beberapa spesies menjadi "gambaran" kopi yang jauh lebih lengkap. Berarti, itu merangsang seluruh langit-langit mereka dengan cara kopi dengan satu sumber biasanya tidak bisa. 

Jadi, terutama kalau Anda melayani orang banyak yang mungkin mempunyai selera yang berbeda, kami menyarankan Anda untuk memadukan kopi Anda dengan setidaknya 10% dari spesies lain.

Liberika dan Excelsa merupakan kopi adonan yang sangat baik. Juga, kami menemukan peringkat persetujuan yang sangat tinggi pada kopi yang dicampur 50/50 Arabika dan Robusta, sebab mereka menutupi langit-langit penuh, dan loewr dalam asam dari Arabika saja. Mereka lebih tinggi kafein sebab Robusta.

Empat Spesies Kopi Utama
Sebenarnya ada lebih dari seratus jenis kopi, dan kita bahkan belum mencatat semuanya. Namun, hanya empat dari mereka yang diproduksi secara komersial untuk minum.

Arabika, Coffea arabica (sub-varietas termasuk Typica, Caturra, Bourbon, Blue Mountain, dan banyak lagi)

Menurut laporan Layanan Pertanian Global Jaringan Pertanian Luar Negeri USDA (GAIN) pada Situasi Kopi Filipina dan Outlook untuk 2011, hanya ada 933.034 pohon kopi Liberica cukup umur dibandingkan dengan keseluruhan 84.544.625 pohon pada 2010.

Namun, ada kesadaran yang berkembang untuk biji beraroma besar lengan berkuasa ini, yang secara berangsur-angsur meresap ke dalam kesadaran konsumen kopi. Roasters menyerupai Siete Baracos, Silca Coffee, dan Belardo Coffee juga telah mendukung pertumbuhannya.

Dr Alejandro Mojica, eksekutif PCBI dan penulis bersama Barako: The Big Bean, menegaskan bahwa sementara promosi untuk Barako telah meningkat selama bertahun-tahun, itu ialah pasokan yang tetap menjadi masalah. Apakah produksi masih rendah, Filipina tidak sanggup menjawab usul global.

Tanaman kopi liberica
Direktur PCBI Glicerio Lumagbas memahami kenyataan ini ketika ia berinvestasi dalam berbagi perkebunan kopi Liberica di Palawan.

Dia mencatat keadaan menyedihkan produksi Barako. “Hampir ada pertumbuhan nol sebab sangat sedikit petani yang berinvestasi dalam produksi Barako. Sebenarnya, volume Barako telah ditopang oleh pemalsuan dengan biji kopi Excelsa yang diimpor dari Vietnam. Di sisi apresiasi, pertumbuhan telah stabil, meskipun dibatasi oleh ketersediaan biji kopi Barako yang cukup. ”

Dia menekankan perlunya lebih banyak pohon Liberica, tidak hanya untuk lokal tetapi juga untuk usul global. “Pertama, ada kekurangan serius kopi Liberica di Filipina dan di dunia. Filipina ialah satu dari hanya empat atau lima negara yang masih memproduksi kopi Liberica. ”

Dia menjelaskan bahwa pohon kopi Liberica berpotensi menghasilkan lima kilo biji kopi hijau per pohon per tahun. “Di 833 pohon per hektar, dengan penanaman lebat menyerupai yang dilakukan kini di Malaysia, Anda melihat potensi hasil empat metrik ton per hektar per tahun. 

Bahkan hanya P120 per kilo, itu sudah merupakan penghasilan P480.000 per hektar per tahun. Selain itu, pohon-pohon kopi Liberica tidak mengalami pengurangan rujukan kurva dampak menyerupai pohon kopi robusta, yang akan membutuhkan peremajaan atau pemotongan setiap sepuluh tahun untuk mempertahankan produktivitas. ”

Dia juga menyebutkan bagaimana Malaysia kini mengalami kekurangan biji kopi Liberica yang sangat serius dengan tanah mereka yang kecil yang ditujukan untuk kopi Liberica. “Mereka tidak sanggup memperluas perkebunan kopi Liberica mereka sebab lahan mereka dikhususkan untuk karet dan kelapa sawit. 

Mereka ketika ini mengimpor kopi Liberica dan membayar 14 sampai 15 Ringgit Malaysia per kilo biji kopi hijau. Ini sanggup menjadi pasar ekspor yang menggiurkan untuk kopi Philippine Liberica. ”

Coffea liberica
Bagian yang unik dan tidak sanggup dicabut dari warisan kopi kita di seluruh dunia, Liberica ialah spesies kopi yang sepenuhnya terpisah, dengan profil rasa yang sangat khas. Tumbuh di pohon-pohon 20-30-kaki yang besar lengan berkuasa di lingkungan hutan - yang beruntung, sebab kalau tidak cukup besar lengan berkuasa untuk tumbuh liar, itu akan punah. tipe laki-laki yang bekerja di ladang tebu di dekatnya dan minum BANYAK kopi untuk menjaga energi mereka selama kerja keras mereka. Juga, itu lucu bagi kita bahwa ini berangasan menikmati duduk di sekitar alun-alun kota di malam hari, masih minum kopi dan bermain berangasan ... menyerupai ... catur? Ya itu benar.

Setelah kopi berkarat pada tahun 1890 menghancurkan lebih dari 90% stok Arabika dunia, Liberica dipilih sebagai penggantinya di Filipina oleh Menteri Dalam Negeri AS, sebab pada ketika itu, Filipina ialah wilayah AS dan Menteri Pertanian di sana melaporkan rekannya di AS. Ini ialah keputusan yang memilih sebab itu membantu mendorong Filipina menjadi populer sebagai pemasok kopi. Bahkan, banyak merek kopi orisinil Amerika Serikat dan campurannya memakai sedikit kopi Filipina dan Liberica.

Namun, ketika Filipina memperoleh kemerdekaan dan meminta Amerika Serikat untuk menghapus pangkalan militernya, AS menanggapi dengan mengakhiri impor tumbuhan utama menyerupai beras, gula, kelapa dan kopi, menciptakan Filipina jatuh ke dalam kemerosotan ekonomi yang curam. Liberica mendekam selama puluhan tahun sampai 1995, ketika upaya konservasi mengambil 500 tumbuhan terakhir yang sanggup mereka temukan dan memulai agenda propagasi dan penanaman kembali secara kooperatif di sejumlah tempat berkembang Filipina.

Sayangnya, obsesi ketika ini dengan Arabika telah menghasilkan sekali lagi dalam mengurangi stok dan jangkauan Liberica, serta perkawinan silang dengan spesies lain untuk menciptakan semak-semak tinggi lebih gampang diakses.

Hari ini kita berjuang untuk menemukan Liberica murni dan mendukung upaya untuk menjadikannya sebagai spesies yang berbeda dan cuilan genom kopi yang tak tergantikan. biji Liberica sanggup sangat besar, dan mempunyai karakteristik unik di mana banyak biji Liberica yang asimetris - satu sisi "lebih rendah" daripada yang lain, menimbulkan "kaitan" kecil di cuilan bawah biji. Ini ialah satu-satunya spesies biji di dunia dengan bentuk tidak beraturan ini.

Karena semangat dan fasilitas perawatannya, Robusta, sayangnya, kopi pilihan di daerah-daerah yang tidak cocok untuk menanam kopi. Ia sanggup dipaksa untuk tumbuh di lingkungan yang sangat kurang optimal, bahkan oleh petani yang tidak tahu apa yang mereka lakukan. Akibatnya, pasar mengandung beberapa Robusta yang sangat buruk. Kekenyangan kopi pada tahun 1990-an mengandung yang terburuk dari ini, dan merupakan alasan mengapa perusahaan-perusahaan kopi modern memulai keseluruhan kampanye iklan "100% Arabica". Setelah kampanye ini dimulai, tidak pernah berhenti, sebab tidak seorang pun pernah memperbarui basis pengetahuan mereka, tampaknya.

Flavor-wise, Robusta menstimulasi langit-langit belakang, memberikannya mouthfeel dan badan yang lebih berat. Robustas yang luar biasa sangat halus, rendah asam, bebas dari kepahitan, dan sangat beraroma dengan catatan cokelat yang berbeda. Robustas kualitas rendah berbau datar atau bahkan wangi tidak sedap, dan sanggup mempunyai elemen rasa yang abnormal atau tidak menyenangkan, menyerupai karet. Tidak sulit untuk menyampaikan apakah Anda minum Robusta yang cantik atau jelek - perbedaan kualitasnya sangat ekstrim!

Untuk Robusta terbaik, pilih satu yang deskripsi menekankan bahwa itu ditanam di tempat yang cocok oleh petani yang tahu apa yang mereka lakukan. Ketika menyajikan Robusta, jangan ragu untuk memanfaatkan fleksibilitasnya: Robusta yang baik sanggup bertahan dengan jumlah susu dan gula apa pun (termasuk kafe bergaya Vietnam sua da!), Dan menciptakan secangkir kopi es dingin. Ini juga merupakan materi diam-diam dalam banyak espresso yang mewah, sebab Robusta meningkatkan crema secara signifikan.

Tentang peaberries: Gambar kedua di sebelah kiri memperlihatkan peaberry Robusta. Dalam 5-10% dari tumbuhan kopi, ceri kopi hanya akan mengandung satu biji, atau biji. biji tunggal ini berbentuk lingkaran (seperti biji polong) dan bukan diratakan di satu sisi menyerupai biji biji kembar yang normal. Peaberies dulu dibuang sebagai cacat, tetapi lalu orang menyadari bahwa mereka mempunyai intensitas rasa tertentu yang berasal dari biji tunggal. Peaber mempunyai kelebihan ekstra dan sedikit lebih banyak kafein. Di Vietnam, peaberry sangat berharga, dan Robusta mereka telah dibiakkan secara selektif untuk menghasilkan persentase peaberi yang lebih tinggi.

Excelsa, Coffea excelsa atau, baru-baru ini, Coffea liberica var. dewevrei
Excelsa baru-baru ini diklasifikasikan ulang sebagai banyak sekali Liberica. Namun, meskipun tumbuhan mungkin secara taksonomi serupa, kopi yang bersama-sama sangat berbeda secara dramatis sehingga kita masih menganggapnya sebagai spesies yang sepenuhnya terpisah. Ini menyumbang sekitar 7% dari produksi kopi dunia. Tumbuh pada pohon besar dan besar lengan berkuasa di ketinggian sedang. Banyak biji mempunyai bentuk "teardrop" yang khas, yang memberikannya kemiripan keluarga dengan Liberica, tetapi ukuran rata-rata mereka jauh lebih kecil.

Excelsa tumbuh terutama di Asia Tenggara, di mana ia dipakai sebagai adonan kopi, terutama dalam adonan rumah, untuk menambah kompleksitas dan kedalaman. Excelsa mempunyai rasa asam yang khas, buah, gelap, dan misterius. Dalam campuran, itu meningkatkan langit-langit tengah dan belakang dan sisa tamat dari kopi, memperlihatkan cangkir lebih banyak zat dan kekuatan.

Diseduh sendiri, itu ialah pengalaman kopi yang menarik dan unik, menyerupai Scotch yang baik. Namun, menyerupai Scotch, secangkir Excelsa murni bukanlah minuman favorit semua orang. Dan kebanyakan orang tidak menemukan aroma dari biji Excelsa itu sendiri untuk menjadi menarik, meskipun beberapa orang menyukainya. Ini akan menjadi kopi andalan bagi banyak kedai kopi kalau mempunyai aroma Arabika atau Liberika yang besar lengan berkuasa dan menyenangkan, tetapi tidak.

Lebih enak mana kopi arabika, robusta, dan liberika? kami ingin mendengar balasan anda, silahkan isi kolom komentar.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This