Skip to main content

Cerita Secangkir Kopi Di Benua Amerika

filosofi kopi - Secangkir Kopi - Kami punya komentar belum usang ini yang menanyakan mengapa kami menggunakan kopi seduh yang kami buat, bukannya mendapatkan adonan premium yang terkenal. Rasanya seperti, “Benar-benar menikmati suasana kafe, tetapi Anda harus menggunakan Intelijen atau kopi Quills.” Dan saya harus tertawa mendengar ini. 

Di penghujung hari, pelanggan menyukai apa yang mereka sukai, dan saya telah berguru untuk menerimanya. Mungkin pelanggan ini tidak peduli dengan adonan kopi di rumah kami, yang baik-baik saja. Tapi komentar itu terdengar lebih mendukung nama yang mapan, seperti, "Mengapa Anda menggunakan baju itu saat Anda sanggup menggunakan kaos Calvin Klein ini?"

Agar adil, Intelligensia (disajikan secara lokal oleh Caffe Paradiso, Art Mart, mungkin yang lain) telah membangun cukup nama untuk diri mereka sendiri, dan mereka kebanyakan menyangrai keluar dari Chicago, sehingga kedekatannya tidak menciptakan waktu pengiriman dan kesejukan menjadi problem besar. Sampai Hammerhead Coffee dibuka di erat kampus, saya akan terkesan jikalau ada yang pernah mendengar wacana kopi Quills, dari Louisville. Mesin Kopi di Urbana Saya percaya mendapat biji dari Dark Matter (Chicago) dan beberapa dari 30/30 Kopi di Peoria, baik roaster berkualitas tinggi yang mendapatkan reputasi yang layak.


Di Kopi, kami mendapatkan sebagian besar kopi kami dari Columbia Street Roastery selama lebih dari 15 tahun. Mereka menyangrai biji sekitar tiga blok dari kami, saya sanggup mencium baunya saat saya berjalan ke kendaraan beroda empat saya, jadi Anda tidak sanggup menjatuhkan kesegaran. 

Dari sekian banyak adonan yang mereka tawarkan, kami menentukan untuk memodifikasi Velvet Hitam terkenal mereka sesuai impian kami, adonan lima biji, disangrai sampai Italia gelap, beberapa warna lebih terang dari sangrai bakar dari pesaing nasional kami. Sistem pembuatan bir digital kami (Bunn) mengukur jumlah kopi untuk menggiling segera sebelum pembuatan bir, dan orang-orang lab di Jalan Columbia telah mengkalibrasi peralatan untuk menyeduh volume kopi yang sempurna (dalam bab per juta) ke spesifikasi SCAA , disebut sertifikasi Piala Emas.

Pada kesempatan langka yang saya punya teman ke rumah saya dan kopi diminta, saya jujur ​​berjuang dengan seluruh proses. Tentu saja, para tamu bersemangat untuk mengambil bab dari persiapan oleh seseorang di industri, tetapi saya tidak mempunyai teknologi yang sama yang tersedia di rumah yang saya lakukan di daerah kerja, juga tidak saya praktikkan. (Saya biasanya mengangkut minuman cuek dari daerah kerja ke minum keesokan paginya, yang merupakan entri blog terpisah.) Saya tentu tidak mengabaikan ekonomi atau kenyamanan menyeduh kopi Anda sendiri, tetapi sulit untuk menyentuh kualitas pembuatan bir komersial. 

Makara saat resensi ini menyarankan kami untuk menciptakan beberapa merek biji nasional, mereka benar-benar hanya menyampaikan bahwa mereka tidak peduli dengan perpaduan kami, dan itu problem selera. Mengapa kita mengganti biji sangrai segar dari roaster lingkungan kita yang terang mempunyai sains dan pengalaman di pihak mereka?

source : cafe-kopi

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This