Skip to main content

Bondowoso Republik Kopi

Bondowoso Republik Kopi (BRK) - Fakta Menarik Seputar Bondowoso Republik Kopi yang Mendunia, Kopi Indonesia sudah populer di seantero Dunia, mulai dari Kopi Toraja, Kopi Jawa, Kopi Aceh hingga Papua dan sekarang Bondowoso.

Bondowoso Republik Kopi pada tanggal 22 Mei 2016 yang diresmikan oleh Bupati Bondowoso Amin Said Husni. Deklarasi Bondowoso Republik Kopi ini sebagai bentuk penegasan bahwa pemerintah akan terus berbagi kopi di daerah dan memperbaiki perekonomian masyarakat sekitar.

Falsafah Bondowo Republik Kopi dipaparkan dalam coffee table book yang gres diluncurkan di pembukaan Festival Kopi Bondowoso. BRK Kopi pujian Indonesia, wangsit untuk kota lain penghasil kopi. Dalam Festival Kopi Nusantara, Pemerintah Kabupaten Bondowoso selalu mengampanyekan bertanam kopi selaras alam.

Dengan adanya Bondowoso Republik Kopi ini, serta upaya pemerintah untuk pengembangan ekonomi, Kabupaten Bondowoso yang juga merupakan produsen kopi terbaik di Indonesia, sekaligus menjadi pujian Indonesia di pentas internasional," kata Bupati Bondowoso.

Hadirnya Bondowoso Republik Kopi ini dibutuhkan Bondowoso Republik Kopi dapat diingat dan juga menjadi ikon di Kabupaten Bondowoso. "Bondowoso Republik Kopi" selanjutnya akan menegaskan bahwa Bondowoso ialah salah satu penghasil kopi terbaik dunia dan eksportir yang mengakibatkan salah satu pendorong kesejahteraan atau ekonomi masyarakat.

Keyakinan untuk mendeklarasikannya sebagai republik kopi muncul lantaran fase pertama Program Pengembangan Kopi Rakyat dianggap berhasil. Pengelompokan ini ialah upaya pengembangan ekonomi total, tetapi dengan basis komoditas komoditas. Dengan berdirinya cluster kopi di Bondowoso, sektor ekonomi lainnya akan dikaitkan dengan kopi.

Salah satu potensi unggulan Kabupaten Bondowoso ialah kopi. Sejak zaman penjajahan Belanda, ialah penghasil kopi yang telah dikenal dunia, ibarat Kalisat Jampit, Blawan dan Pancur di Kecamatan Ijen yang merupakan tempat perkebunan di bawah PTPN XII dan sudah dikenal di dunia.

Bondowoso Republik Kopi

"Untuk memperkuat merk kopi di Bondowoso, kami juga berbagi petani kecil yang berkumpul di daerah Pegunungan Ijen dan lereng Gunung Raung. Kami telah berkembang dengan cluster dan kami sebut cluster kopi 'Jawa Ijen Raung'," kata Amin Said.

Peluncuran Bondowoso Republik Kopi yang digelar di halaman kantor PTPN XII dihadiri oleh seluruh Forum Kepemimpinan Daerah (Forpimda), juga Administrator Perhutani Bondowoso dan kelompok tani kopi. Komunitas Bondowoso sendiri tentu sangat gembira dengan Republik kopi di daerahnya.

Pemkab Bondowoso, Jawa Timur memperlihatkan paket wisata bagi para pencinta kopi yang ingin menikmati kopi arabika khas setempat. Pegiat kopi dari komunitas Bondowoso Republik Kopi (BRK) ini kesudahannya memutuskan untuk menciptakan mesin roasting sendiri. Anak Muda Bondowoso Bikin Mesin Roasting Kopi Canggih tak kalah dengan mesin pabrikan.

"Harapan kami supaya petani kopi di Bondowoso dapat mengekspor kopi mereka sendiri ke luar negeri. Karena jikalau kita (petani kopi) dapat mengekspor sendiri niscaya akan menjadi laba yang baik dan dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," Terang Bupati Bondowoso ini.

Apa perbedaan antara Arabika dan Robusta?

Singkatnya, kualitas biji arabika dikenal mempunyai kualitas yang jauh lebih tinggi daripada Robusta, itulah sebabnya kami terutama memakai Arabika di Adams dan Russell.

Inilah perbedaan paling mencolok di antara keduanya :
  1. Arabika mempunyai rasa yang jauh lebih enak.
  2. Arabika mempunyai kandungan gula yang lebih tinggi, yang mungkin mengapa rasanya lebih baik.
  3. Robusta mempunyai kandungan kafein yang lebih tinggi daripada Arabika, yang merupakan alasan lain Robusta mungkin merasa sedikit lebih pahit.
  4. Biji arabika biasanya lebih mahal.
  5. Robusta mempunyai hasil yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap serangga.
  6. Biji robusta mempunyai bentuk yang lebih bundar, sedangkan Arabika lebih lonjong.
  7. Tanaman Robusta dapat hampir dua kali lipat tinggi Arabika.
  8. Produksi Arabika jauh lebih tinggi lantaran mencapai 70% dari produksi kopi dunia



Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This