Skip to main content

Program Pertolongan Membantu Produktifitas Kopi Dan Kesejahteraan Petani Kecil

filosofi kopi - Pelatihan Petani Kopi - Pasar kopi yaitu bisnis global dengan banyak pemangku kepentingan dan dicirikan oleh volatilitas dan ketidakpastian. Saat ini, salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor kopi yaitu rendahnya produktivitas petani kecil. Fluktuasi harga kopi menciptakan laba sulit didapat, terutama bagi petani kecil, mengatakan kepada petani ini sedikit motivasi untuk berinvestasi di perkebunan kopi mereka, menutup pintu bagi generasi petani kopi di masa depan.

Pada ketika yang sama, dunia minum lebih banyak kopi, dan seruan diperkirakan akan terus melebihi pasokan. Konsumsi dunia untuk 2015/2016 diperkirakan mencapai 164 juta kantong (9.840 juta ton), sementara asumsi meramalkan akan meningkat menjadi 200 juta kantong (12 juta ton) pada tahun 2030. Ini terjadi ketika pengaruh perubahan iklim tumbuh secara eksponensial, berpose yang pernah terjadi meningkatkan tantangan untuk produksi kopi.

Internasional Coffee Organization (ICO) menyatakan bahwa untuk memasok seruan dunia kopi, peningkatan produktivitas seharusnya tidak menyebabkan deforestasi, penipisan tanah, polusi dan peningkatan penggunaan air dan jejak karbon.

Sementara industri kopi bekerja untuk memindahkan petani dari subsistensi ke bisnis, fokusnya harus tetap pada laba dan keberlanjutan, bergandengan tangan dengan lingkungan yang dilindungi.

Produksi kopi menghadapi sejumlah tantangan. Pekerjaannya padat karya. Pohon kopi membutuhkan pemangkasan, pemupukan, penyiangan, proteksi tanaman, irigasi - di beberapa negara - dan banyak tangan untuk mengumpulkan buah. Semakin sulit mencari orang yang bersedia melaksanakan pekerjaan berat dan rendah ini.


Pada ketika yang sama, kalau nutrisi yang diambil dari tanah selama proses panen tidak secara efisien diganti, duduk masalah menyerupai penipisan tanah dan pengasaman akan terjadi. Jika tanah menjadi tidak cocok, maka ada kemungkinan besar bahwa petani pindah ke kawasan lain, menebang hutan dan memulai lagi dengan praktik yang sama, yang mengarah ke deforestasi.

Melalui membuatkan pengetahuan dan pelatihan, kami memperkenalkan administrasi pupuk yang berkelanjutan. Di Vietnam, fokusnya yaitu pada peningkatan efisiensi sumber daya dan membantu petani kopi menghasilkan lebih banyak dari yang kurang, sementara di Meksiko dan Tanzania kami memperlihatkan kepada para petani korelasi antara penggunaan pupuk dan hasil panen.

Vietnam
Tran Quoc Phong mencari nafkah dari menanam kopi Robusta di distrik Chu Se, provinsi Gia Lai, Vietnam.

“Dengan memakai kegiatan Yara, aku telah meningkatkan hasil aku 0,39 ton per hektar menjadi 5,63, dibandingkan dengan praktik tradisional,” katanya.

Semak-semaknya lebih kuat, dengan lebih banyak dahan dan dedaunan, dan lebih sedikit ceri yang jatuh. Dan alhasil membuahkan hasil: “Keuntungan telah meningkat 15.892.000 vnd / ha (lebih dari 700 USD per ha) dibandingkan dengan praktik tradisional kami.”

Tanzania
Immanuel Mhopaje menanam kopi di lahan seluas 1,6 hektar di desa Iyula, yang terletak di distrik Mbozi, Tanzania.

Mhopaje memperhatikan banyak peningkatan dalam hal bunga, pengembangan buah dan pematangan sesudah memakai nutrisi tumbuhan Yara dan pengetahuan aplikasi, memperlihatkan bahwa training dari spesialis agronomi penjualan Yara benar-benar terbayar!

“Ceri kopi kini dikembangkan dengan baik. Itu berarti panen lebih baik dengan lebih sedikit limbah buah-buahan, ”jelas Mhopaje. “Saya telah meningkatkan hasil aku sebesar 1,57 ton / ha dibandingkan dengan praktik pertanian lama.”

Hasil dan produktivitas yang lebih tinggi telah meningkatkan pendapatan rumah tangga dan meningkatkan mata pencaharian Mhopaje. “Saya telah membangun rumah dengan tiga kamar tidur, dan aku sanggup mengirim empat anak aku ke sekolah.”

Rantai makanan
Seluruh rantai makanan, dari Yara ke konsumen, berkontribusi untuk mengembangkan sektor kopi yang berkelanjutan - secara ekonomi, lingkungan dan sosial. Melalui interaksi eksklusif dengan petani di negara-negara penghasil kopi, kami di Yara sanggup memainkan tugas penting dalam memecahkan persamaan keberlanjutan dengan memberdayakan petani melalui pengetahuan dan solusi yang lebih baik untuk menumbuhkan  biji kualitas terbaik.

Dekat dengan petani, aplikasi nutrisi yang seimbang, mengurangi jejak lingkungan dari tahap pertanian siklus hidup kopi, meningkatkan ketahanan terhadap pengaruh perubahan iklim.


Program gizi kopi yang seimbang bersama dengan bentuk pupuk nitrogen yang sempurna dan takaran yang sempurna sanggup membantu:
  • Petani kopi meningkatkan produktivitas dan meningkatkan hasil dan keuntungan
  • Meningkatkan kualitas biji kopi, memenuhi tuntutan selera konsumen yang cerdas
  • Mengurangi keasaman tanah dan penipisan tanah
  • Kurangi jejak karbon dari secangkir kopi
  • Tingkatkan efisiensi penggunaan air
  • Tingkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim
Sebagai penyedia solusi nutrisi tumbuhan terdepan bagi petani di seluruh dunia, kami berinvestasi dalam penelitian perihal kopi untuk mendukung petani menghadapi tantangan gres di masa depan.

Petani perlu pertolongan untuk memahami jenis pupuk yang akan diterapkan, dan kapan. Pengetahuan global membantu kami menyesuaikan alat dengan kondisi setempat, memastikan petani di mana pun mempunyai kesempatan terbaik untuk berhasil.

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Comments

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This