Skip to main content

Kopi Robusta Kembali Ke Afrika

filosofi kopi - Tanaman kopi robusta Afrika, yang dirusak selama dua dekade terakhir akhir perang, penyakit tumbuhan dan hama, sekali lagi meningkat. Dan kelompok pinjaman & pembangunan internasional membantu mendorong pertumbuhan itu melalui aktivitas yang memperkuat koperasi petani, memodernisasi teknik penanaman dan mendorong para petani untuk mengambil pendekatan bisnis untuk memasarkan hasil panen mereka.

Sebuah artikel Wall Street Journal menyoroti program-program Dunia Relief Lutheran alasannya yaitu hal ini mengakibatkan kasus untuk tren kopi robusta regional.

Karena kisah ini berulang di seluruh lahan subur yang tumbuh dari Afrika Timur ke Barat, berkat penanaman gres dan metode budidaya tumbuhan yang lebih baik, varietas yang sebelumnya terabaikan kemungkinan akan mempertahankan comeback yang kuat, kata para analis - titik terperinci yang langka untuk benua yang bergantung pada curah hujan ekonomi pertanian.

“Semakin banyak petani yang merangkul teknologi pertanian modern. Ini menciptakan perbedaan besar, ”kata Rick Peyser, spesialis kopi dengan Lutheran World Relief, salah satu amal yang bekerja dengan petani Afrika untuk meningkatkan hasil panen. "Petani lebih memperhatikan perkebunan mereka."

Artikel yang ditulis oleh koresponden berbasis Kampala Journal, Nicholas Bariyo, mencatat bahwa robusta kini menyumbang sekitar 40% dari total produksi kopi Afrika, naik dari kurang dari 30% tiga tahun lalu. Dan banyak dari pertumbuhan itu dikaitkan dengan pinjaman dari kelompok menyerupai LWR.



Badan amal menyerupai Lutheran World Relief terus melatih para petani ihwal bagaimana meningkatkan hasil panen melalui penerapan praktik pertanian yang lebih baik menyerupai teknologi retensi air dan penanganan pascapanen yang lebih baik.

Ceritanya menceritakan pengalaman Imelda Muwonge, yang memimpin kelompok petani di Rakai, Uganda, yang mendapatkan dukungan dari LWR.

“Musim ini, aku mendapatkan lebih banyak uang daripada yang selalu aku dapatkan dari sekitar dua kali panen” kata Imelda Muwonge, yang mengepalai kelompok petani kopi di Uganda Tengah. "Harga lebih baik dan kami telah memanen lebih banyak biji kopi."

Source : DISINI

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Comments

Popular posts from this blog

Penyakit Embun Jelaga Pada Flora Kopi (Root Down)

Penyakit Embun Jelaga Daun Kopi - Penyakit Embun Jelaga Pada Tanaman Kopi ialah salah satu penyakit paling umum yang ditemukan dalam budidaya kopi. Selain tumbuhan kopi, penyakit ini disebabkan oleh jamur Root-down juga sanggup menyerang beberapa tumbuhan perkebunan lain ibarat karet, kakao, dan cengkeh. Dalam tumbuhan kopi dan cengkeh, jelaga embun menyerang daun, sementara di tumbuhan karet kelembaban jelatang sering menginfeksi batang. Secara umum, jamur yang menyerang akar tumbuhan yang dikelilingi oleh banyak dompolan atau kutu hijau. Kotoran dari kutu ini mengandung banyak glukosa dan jadinya menjadi masakan untuk pertumbuhan jamur Root-down. Koloni jamur akar-bawah yang ditemukan di daun atas tumbuh untuk menutupi permukaan daun dan mengganggu fotosintesis pada tanaman. Penyakit embun jelaga hampir ibarat dengan penyakit karat , terjadi juga pada daun kopi, hanya saja penyebab dan penempatannya yang berbeda. Penyakit karat daun pada tumbuhan kopi berada di atas daun yang m

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet