Skip to main content

Kopi Haiti Mempunyai Nuansa Aromatik Dan Rasa

Beberapa ahad yang lalu, Kenneth Davids diminta untuk meroasting, merebus dan menilai dua sampel kopi Haiti. Permintaan ini tiba sebelum gempa bumi dahsyat bulan Januari dan konsekuensinya yang mengerikan menimpa Haiti. Ketika saya menulis, outlet-outlet gosip terus melaporkan peristiwa itu sementara organisasi-organisasi amal meningkatkan upaya mereka untuk menyediakan tenaga, materi dan uang bagi mereka yang membutuhkan.

Mengingat kejadian tragis ini, rasanya agak pahit untuk melaporkan bahwa kopi yang kami rasakan beberapa hari sebelum gempa bumi itu bagus, faktanya mereka sangat baik. Jika kita menulis ulasan formal wacana kopi, kita akan memakai istilah menyerupai - manis dan bulat, cokelat dan kayu aromatik, kaya, higienis dan mungkin kebanggaan pamungkas bagi saya, butterscotch-like.

Sebagai seorang mahasiswa kopi, sampel sangat menarik bagi saya alasannya ialah mereka diproses secara cermat dan, kecuali satu variabel, mereka diperlakukan secara identik. Satu-satunya perbedaan antara dua sampel ialah bahwa satu menjalani dua belas jam fermentasi sementara yang lain merupakan periode fermentasi dua puluh empat jam penuh. 

Anda sanggup membaca lebih lanjut wacana tugas fermentasi di tempat lain di situs ini, tetapi sederhananya, fermentasi ialah langkah yang diambil selama proses pembersihan dimana biji kopi pulping berada dalam tangki atau wadah lain sementara enzim dan basil alami mengendurkan selip buah kopi lengket dengan mencerna sebagian.



Ini ialah langkah yang sering diganti hari ini dengan secara mekanis menggosok pulp dari biji kopi, tetapi ini ialah salah satu cara produsen kopi sanggup menghipnotis rasa kopi yang mereka proses. Cangkir yang dihasilkan, dalam keadaan ideal, sering diramaikan, menyoroti nuansa aromatik dan rasa.

Manakah dari dua jenis pemrosesan yang lebih baik ialah akademis (walaupun itu ialah versi dua belas jam) perjuangan dan pengabdian yang diajukan oleh petani di kawasan penanaman kopi di sekitar Ranquitte, Haiti ialah yang paling mengesankan.

Kami bahagia mengetahui bahwa tidak ada korban jiwa, cedera, atau kerusakan properti yang terjadi di komunitas Ranquitte. Namun kami memahami bahwa efek gempa di area ini masih akan terasa. Banyak dari mereka di Ranquitte mempunyai keluarga dan teman di Port au Prince dan kawasan lain yang terkena efek gempa. Mereka juga mengandalkan Port au Prince sebagai jalur kehidupan utama untuk ekspor kopi, obat-obatan, pasokan pertanian, dan makanan.

Organisasi yang membawa kopi ini ke perhatian kami ialah EcoCafé Haiti, kelompok pembudidayaan dan pengolahan kopi yang gres dibuat yang tujuannya ialah untuk memungkinkan kemandirian ekonomi di pedesaan Haiti. Selama beberapa tahun terakhir pekerjaan mereka termasuk pembangunan stasiun pembersihan kopi dan operasi penggilingan, serta bimbingan 300 petani dalam mekanisme budidaya, pemangkasan, dan pemanenan yang tepat. Untuk mempelajari lebih lanjut wacana organisasi, kunjungi situs web mereka.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This