Skip to main content

Kopi Vs Bir, Minuman Mana Yang Menciptakan Anda Lebih Kreatif?

filosofi kopi - Kopi vs bir - Minuman mana yang membuat Anda lebih kreatif? kami tidak tahu apa yang akan kami tulis hari ini. Di Indonesia minuman bir sangat tidak boleh apalagi beralkhohol tinggi, namun di beberapa negara terutama Benua Eropa dan Amerika tidak ada larangan walaupun menemukan ada beberapa minuman bir yang dilarang.

Ketika ini terjadi, biasanya kami mengambil kopi untuk membantu inspirasi mengalir, tetapi selama beberapa hari terakhir di Montreal, tidak ada yang diizinkan untuk minum air lantaran kebocoran bakteri, yang juga berarti, tidak ada kopi.

Makara sebagai gantinya, kami meraih hal terbaik berikutnya untuk membantu kami pergi - bir.

Ini membuat kami bertanya-tanya ihwal kopi dan bir dan mana yang benar-benar akan membantu kami menjadi lebih kreatif dan menuntaskan pekerjaan. Mudah-mudahan, ini akan membantu Anda tetapkan kapan yang terbaik untuk mempunyai espresso triple shot atau minuman masbodoh es.

Apa bekerjsama kreativitas itu?
Dari sudut pandang ilmiah, kreativitas yaitu kemampuan Anda untuk memikirkan sesuatu yang orisinal dari koneksi yang dibentuk antara ide-ide yang sudah ada di otak Anda.

Koneksi ini dikendalikan oleh neurotransmitter ibarat adenosine, yang memperingatkan otak Anda ketika Anda kehabisan energi dan bereaksi dengan memperlambat koneksi yang dibentuk antara neuron dengan berikatan dengan reseptor adenosin.

Adenosine yaitu jenis ibarat monitor status baterai otak Anda. Setelah tingkat energi Anda rendah, adenosine memperingatkan otak Anda dan mulai memperlambat fungsi otak.

Inilah sebabnya sehabis beberapa jam kerja yang intens, Anda mulai merasa lelah, ibarat otak Anda kehabisan jus.

Satu-satunya cara untuk mengisi ulang yaitu dengan beristirahat; kecuali, Anda mempunyai senjata diam-diam yang berguna.

Otakmu sedang minum kopi
Setiap peminum kopi sudah bersahabat dengan perasaan sehabis minum secangkir jawa segar.

kami tahu sehabis kami mempunyai latte atau espresso, kami merasa lebih fokus.

Jika kami melaksanakan percakapan dengan seseorang, kata-kata tampaknya mengalir tanpa jeda, ums, atau ahs.

Jika kami menulis, jari kami tidak pernah berhenti mengetik.

Ini terjadi lantaran kafein menghalangi reseptor adenosin, mencegah adenosine dari mengikat reseptornya dan menipu otak Anda sehingga berpikir Anda mempunyai banyak energi.



efeknya terjadi hanya dalam 5 menit minum kopi Anda.

Ketika reseptor adenosin diblokir, materi kimia yang meningkatkan kinerja kegiatan saraf Anda, ibarat glukosa, dopamin, dan glutamat, diizinkan untuk bekerja lembur.

Makara sementara Anda mungkin merasa bahwa kopi memberi Anda lebih banyak energi, itu hanya memberi tahu badan Anda bahwa cadangan energi Anda baik untuk pergi bahkan sehabis mereka usang pergi.

Kopi itu ibarat roket botol
Efek puncak kafein pada badan Anda terjadi antara 15 menit dan 2 jam sehabis Anda mengkonsumsinya.

Ketika kafein dari kopi Anda memasuki ajaran darah Anda, Anda menjadi lebih waspada dari peningkatan produksi hormon adrenalin dan kortisol.

Masalahnya adalah, bila stimulasi berlebihan adrenalin dan kortisol ini terjadi terlalu teratur, kelenjar adrenalin Anda, yang menyerap adrenalin untuk membantu membuat Anda merasa berenergi, secara sedikit demi sedikit mulai membutuhkan lebih banyak adrenalin untuk memberi Anda perasaan 'pick-me-up' yang sama. ibarat sebelumnya.

Ketika para peneliti di Universitas Johns Hopkins melihat peminum kopi rendah hingga sedang (sesedikit satu cangkir 14-ons per hari), mereka menemukan bahwa bahkan jumlah sedikit kopi ini sanggup menyebabkan badan Anda untuk membuatkan toleransi terhadap kafein dan membutuhkan lebih banyak dari itu. untuk mendapat rangsangan yang sama.

Sama ibarat sensasi menyalakan roket botol dan menontonnya meledak semua dalam beberapa detik, perasaan baik yang terkait dengan kopi berumur pendek dan segera Anda perlu hit lain untuk merasa baik lagi.

Mengapa ada banyak artis mabuk terkenal, tetapi tidak ada akuntan mabuk terkenal
Sementara kafein menarik nomor di otak Anda untuk membuat Anda merasa ibarat Anda mempunyai lebih banyak energi, alkohol mempunyai cara sendiri untuk menghipnotis kreativitas Anda.

Setelah Anda minum beberapa gelas bir, minum-minum membuat Anda kurang fokus lantaran memori kerja Anda berkurang, dan Anda mulai kurang peduli ihwal apa yang terjadi di sekitar Anda. Namun, sebagaimana para peneliti di University of Illinois di Chicago menemukan, ini bisa menjadi hal yang baik untuk kreativitas.

Para peneliti merancang sebuah permainan di mana 40 laki-laki diberi tiga kata dan disuruh untuk membuat angka keempat yang sanggup membuat kombinasi dua kata dengan ketiga kata.

Setengah dari laki-laki minum dua gelas bir sebelum bermain game sementara separuh lainnya minum apa-apa. Hasilnya menawarkan bahwa laki-laki yang minum, memecahkan 40 persen lebih banyak persoalan daripada laki-laki mabuk.

Disimpulkan bahwa kadar alkohol dalam darah 0,07 (sekitar 2 minuman) membuat para penerima lebih baik dalam tugas-tugas pemecahan persoalan yang kreatif tetapi tidak selalu mengerjakan tugas-tugas memori di mana mereka harus memperhatikan hal-hal yang terjadi di sekitar mereka (seperti mengendarai mobil).

Dengan mengurangi kemampuan Anda untuk memperhatikan dunia di sekitar Anda, alkohol membebaskan otak Anda untuk berpikir lebih kreatif.
Alkohol menghasilkan gagasan yang lebih baik
Dalam sebuah penelitian yang menarik ihwal topik alkohol dan dampaknya pada kreativitas, penulis Dave Birss mengumpulkan sekelompok 18 administrator kreatif iklan dan membaginya menjadi dua tim.

Satu tim diizinkan minum alkohol sebanyak yang mereka inginkan sementara tim lain harus tetap sadar.

Kelompok-kelompok itu diberi klarifikasi singkat dan harus memunculkan sebanyak mungkin inspirasi dalam tiga jam. Ide-ide ini kemudian dinilai oleh koleksi administrator kreatif top.

Hasil? Tim peminum tidak hanya menghasilkan banyak inspirasi tetapi juga menghasilkan empat dari lima inspirasi terbaik.

Meskipun alkohol mungkin bukan pilihan minuman ketika Anda harus waspada dan fokus pada apa yang terjadi di sekitar Anda, tampaknya beberapa minuman sanggup membantu ketika Anda perlu memikirkan ide-ide baru.

Resep kreatif: Cara optimal untuk minum kopi dan bir
Baik kopi dan bir (dalam jumlah sedang) terbukti bermanfaat ketika Anda mengerjakan beberapa jenis tugas, namun Anda tidak boleh minum ketika Anda perlu melaksanakan proyek yang berorientasi pada detail atau analitis ibarat keuangan Anda.

Peningkatan adrenalin dari kafein dan penghambatan memori kerja Anda dari alkohol akan membuat Anda lebih rentan untuk melaksanakan kesalahan.

Bir untuk inspirasi itu
Waktu terbaik untuk minum bir (atau dua) yaitu ketika Anda mencari inspirasi awal. Karena alkohol membantu mengurangi daya kerja Anda (membuat Anda merasa rileks dan tidak terlalu khawatir dengan apa yang terjadi di sekitar Anda), Anda akan mempunyai lebih banyak kekuatan otak yang didedikasikan untuk membuat koneksi yang lebih dalam.

Ahli saraf telah mempelajari "momen eureka" dan menemukan bahwa untuk menghasilkan momen wawasan, Anda perlu merasa santai sehingga pemikiran otak depan (koneksi yang jelas) sanggup bergerak ke belakang otak (di mana koneksi lateral yang unik dibuat) dan aktifkan gyrus temporal superior anterior, daerah kecil di atas pendengaran kanan Anda yang bertanggung jawab untuk saat-saat pandangan terang.

Peneliti menemukan bahwa sekitar 5 detik sebelum Anda mempunyai 'momen eureka' ada peningkatan besar dalam gelombang alfa yang mengaktifkan gyrus temporal superior anterior.

Gelombang alfa ini terkait dengan relaksasi, yang menjelaskan mengapa Anda sering mendapat inspirasi ketika sedang berjalan-jalan, di kamar mandi, atau di toilet.

Alkohol melemaskan Anda sehingga menghasilkan imbas yang sama pada gelombang alfa dan membantu kami mencapai wawasan kreatif.

Kopi untuk eksekusi
Sementara itu, kopi tidak selalu membantu Anda mengakses bagian-bagian yang lebih kreatif dari otak Anda ibarat beberapa pint bir.

Jika Anda sudah punya inspirasi atau garis besar ihwal kemana Anda ingin pergi dengan proyek Anda, secangkir kopi akan lebih baik dibandingkan dengan bir untuk mengeksekusi inspirasi Anda.

Konsensus umum di seluruh studi kafein yaitu bahwa hal itu sanggup meningkatkan kualitas dan kinerja bila kiprah yang Anda lakukan tampaknya gampang dan tidak memerlukan terlalu banyak pemikiran abstrak.

Dengan kata lain, sehabis Anda mempunyai inspirasi awal atau rencana yang ditata, secangkir kopi sanggup membantu Anda mengeksekusi dan menindaklanjuti konsep Anda lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas.

Tip cepat: Jika Anda minum kopi, lakukan sebelum tengah hari sehingga tidak memengaruhi tidur Anda. Rata-rata, diharapkan 5-10 jam untuk kafein dari secangkir kopi untuk dikeluarkan dari sistem Anda dan mengacaukan siklus tidur Anda sanggup berdampak negatif pada output kreatif Anda untuk beberapa hari mendatang.

Selalu di moderasi
Jika Anda tetapkan untuk minum kopi atau bir ketika Anda bekerja, tetap tidak lebih dari 2 gelas per duduk dan cobalah untuk tidak melaksanakan ini lebih dari sekali atau dua kali per ahad untuk mencegah ketergantungan.

Kopi dan bir seharusnya tidak dianggap sebagai peluru asing untuk kreativitas.

Mereka yaitu cara untuk membuat perubahan kimia yang terjadi secara alami di badan Anda dengan gaya hidup yang sehat. Tidur yang berkualitas, diet yang sehat, dan membiarkan diri Anda beristirahat dengan membagi hari Anda menjadi sprint akan melaksanakan trik yang sama.

Namun, bila Anda harus menentukan antara kopi atau bir, pikirkan jenis kiprah apa yang akan Anda lakukan dan pastikan Anda tidak terlalu minum.

Terlalu banyak dan Anda akan kehilangan manfaat keduanya.

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This