filosofi kopi - Tanaman Kopi Arabika - Tanaman kopi arabika liar tumbuh sampai 40 kaki tingginya, dan dahannya merupakan sistem terbuka. The elips-bulat telur untuk memperpanjang daun berlawanan, sederhana, sampai 4,8 inci panjang, sampai 3,2 inci luas, dan mempunyai warna hijau gelap mengkilap. Bunga putih tumbuh di kelompok tambahan. Bijinya terkandung dalam drupe, lebih umum disebut, "cherry".
Bentuk jamak hanya "cherry" -digunakan hanya ketika mengacu pada buah tanaman Coffea Arabica. Ketika mengacu pada buah yang sebenarnya, jamak yang tepat yakni "ceri", itu jatuh tempo menjadi merah terperinci ke ungu, dan biasanya mengandung dua biji yang merupakan biji kopi.
Semuanya dimulai dengan beberapa tanaman kopi liar ratusan tahun yang kemudian di Afrika. Perkebunan kopi di seluruh dunia ketika ini hampir tidak mengandung keragaman tetapi itu tidak terjadi pada awalnya.
1: Center cut
2: Bean (endosperm)
3: Silver skin (testa, epidermis)
4: Parchment coat (hull, endocarp)
5: Pectin layer
6: Pulp (mesocarp)
7: Outer skin (pericarp, exocarp)
Variasi genetik Coffea Arabica bergantung pada konservasi populasi sehat dari kopi liar ini di hutan hujan di Ethiopia di mana ketinggian ketinggian 1800-3600 kaki, dan suhu 16-24 °, sangat cocok untuk tanaman ini.
Kondisi lingkungan harus tepat ibarat animo hujan dan kering yang terdefinisi dengan baik dan tanaman tumbuh paling baik dalam naungan yang terang. Hasilnya yakni satu animo tanam kopi dan satu animo pematangan, biasanya di animo gugur yang paling dingin.
Ada kawasan di Bumi yang cocok dengan lingkungan ini dengan tepat ibarat Jamaika, S. Paulo Brazil dan Meksiko. C. Arabika membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun untuk matang sepenuhnya, dan paling baik dengan sekitar 40–59 inci hujan, didistribusikan secara merata sepanjang tahun. Tanaman sanggup mentolerir suhu rendah, tetapi tidak beku.
Beberapa negara yang bersahabat dengan garis ekuator dengan garis lintang lebih rendah dari 10 derajat dan ketinggian 3600-6300 kaki, meminta curah hujan yang menyebabkan pembungaan terus menerus dan kesudahannya yakni dua animo panen kopi. Tahap mengeringkan dilakukan, sehingga orang telah menghasilkan pengeringan buatan dengan pengering mekanis. Perubahan dalam perkembangan alami tanaman kopi ini sanggup menyebabkan rasa kopi tidak menjadi yang terbaik.
Budidaya kopi sanggup mengancam integritas genetik kopi Arabika orisinil dengan memaparkannya pada kultivar.
Kultivar yakni pembiakan tanaman yang dipilih untuk warna, bunga, dan bentuknya. Negara-negara yang mencoba memakai metode ini pada tanaman Arabika yakni Kenya, Kolombia, dan percaya atau tidak, Ethiopia.
Kultivar komersial sering dipangkas cukup rendah untuk memudahkan panen.
Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.
Comments
Post a Comment