Skip to main content

5 Varietas Kopi Arabika Yang Selalu Jadi Primadona

Saat membahas jenis kopi, persepsi orang akan pribadi merujuk pada kopi robusta dan kopi arabika. Arabika dan Robusta yakni dua jenis kopi yang populer di dunia nyata, ada yang lain selain arabika dan robusta yaitu Liberica dan Excelsa. Dua jenis kopi yang dinamai di dunia kopi. 

Periode pemerintahan kolonial Belanda pada ketika menjajah Indonesia, yang dipakai untuk menanam Liberica dan Excelsa. Liberica dan Excelsa ditanam untuk mengisi tanaman kopi Arabika dan Robusta, yang menambah banyak serangan hama. Kopi liberika yakni jenis kopi yang dihasilkan oleh tanaman Coffea liberica.

Dua varietas tanaman kopi, diambil dari Afrika Barat. Tetapi sebab selama bertahun-tahun, Liberica atau Excelsa sepertinya kurang komersial, para petani enggan menanam kedua jenis tanaman kopi tersebut.

Setiap varietas kopi yang ditanam ditempat berbeda akan mempunyai perbedaan citarasa yang signifikan. Penggemar kopi sejati mungkin sudah hafal akan bedanya kopi robusta dan kopi arabika serta mempunyai kesukaannya sendiri.

Pasar kopi domestik dan internasional ketika ini kebanyakan yakni kopi Arabika dan Robusta. Karena itu produksi kedua varian tersebut masih terus berkembang. Untuk pasar domestik di Indonesia, kopi robusta lebih unggul sebab banyak dan banyak peminatnya. Sementara orang di kepingan dunia lain, kopi Arabika mendominasi pasar bukan Robusta, memakai 70% Arabika dan 30%. Robusta.

Kopi Indonesia populer dengan aneka jenis Kopi Arabika yang kaya rasa dan harum. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai jenis kopi typica. Kita akan bahas beberapa jenis varietas kopi arabika yang ada di dunia.

Kopi Arabika / Arabica Coffee
Kopi arabika dipandang mempunyai kualitas yang lebih baik dibanding jenis lainnya. Hal ini sanggup dilihat dari harga jualnya yang relatif lebih tinggi. Kandungan kafein kopi Arabica juga lebih rendah, yakni 08 - 1,4 %. Harga kopi robusta lebih murah sebab rasa kopi varietas ini nyaris sama.

Perbedaan antara kopi arabika dan kopi robusta sangat mudah, Perbedaan kedua kopi ini terletak pada kualitas juga rasa kopinya. Rasa kopi tidak sekedar pahit, namun lebih kompleks dan kaya. Hal ini sesuai dengan abjad cita rasa dan aroma yang berpengaruh pada kopi robusta. 

Kopi robusta umumnya lebih pahit dibandingkan arabika. Kopi Arabica dikenal dengan jenis kopi yang bercita rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi Robusta. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia.

Kopi dari spesies Coffea arabica mempunyai rasa yang kaya daripada Coffea robusta. C. arabica mempunyai banyak varietas, jumlahnya sanggup melebihi 20 varietas. Setiap varietas mempunyai karakteristik uniknya masing-masing. Namun dari kesekian hasil ini, sanggup dikelompokkan menjadi 5 varietas utama yaitu:


1. Typica
Varietas kopi arabika berasal dari Kolombia dan masuk ke Indonesia dibawa selama masa kolonial Belanda. Spesies ini yang belum kawin silang, pola dari kelompok ini yakni (Kopi Priangan, Bergendal, Kalosi dll), Kent, dan Bourbon.

2. Caltura
Kopi Arabika ini yakni kopi yang berasal dari Brasil. Kopi Arabika jenis ini telah mengalami perkawinan silang dengan kopi Arabika sejenis untuk mendapat kopi Arabika dengan lebih tinggi, lebih besar dan lebih baik, ibarat Maragogype dan Caturra.

3. Tim-Tim
Jenis varietas ini yakni hasil persilangan antara Kopi Arabika dan varietas kopi lainn untuk memperoleh manfaat tahan terhadap penyakit, oleh sebab itu kopi arabika sangat rentan untuk terjangkit penyakit, Persilangan Kopi Arabika dengan Robusta yakni jenis kopi tim tim ( kini Timor Leste) dan Arabika-Robusta (Arobusta) yang berasal dari Afrika.

4. Lini S
Jenis Verietas ini yakni persilangan kopi Arabika dengan Coffee Liberika menghasilkan Coffee Line S-288 (India), di negara-negara penghasil kopi lainnya juga ada banyak perkawinan silang antara banyak sekali varietas kopi. Kopi Arabika menyilang dengan variasi lain yang menimbulkan kopi dengan kualitas sebagai grup kopi Arabika pertama dan tetap mewarisi ketahanan kopi Liberika.

5. Catimor
Varietas yang kualitasnya hampir ibarat jenis kopi Arabika pertama dan kedua. Penyeberangan kopi arabika dengan varietas lain, atau menyilangkan Back Crossing dengan grup kopi Arabika "orisinal" satu atau keduanya, Membuat kopi Arabika kelompok ketiga atau keempat yang mempunyai kualitas Arabika yang lebih konsisten. 

Persilangan antara garis S-288 dengan Kent menghasilkan garis S-795 kopi, melintasi tim dengan Caturra atau Catuai memproduksi banyak sekali varian kopi Katimor. Varietas ini mempunyai aroma dan rasa yang enak, umum dengan kopi di Aceh dengan varietas "Ateng Jaluk".

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This