Skip to main content

Cara Menanam Kopi Di Polybag Dan Pot Yang Benar

filosofikopi.com - Cara Menanam Kopi Polybag - Polybag besar menyediakan faktor pertumbuhan yang lebih memadai sehingga benih tumbuh lebih banyak. Polybag yang lebih besar menawarkan lebih banyak ruang, media, nutrisi, air, udara dan cahaya, menghasilkan pertumbuhan tumbuhan yang lebih baik.

Pada gambar di bawah sanggup diamati perbedaan pertumbuhan bibit kopi varietas Sigararutang yang ditanam pada tanggal yang sama dengan ukuran polybag berbeda (10x15 cm dibandingkan dengan 12,5x21 cm).

Manfaat Poligon Lebih Besar:
Kualitas benih lebih baik. tumbuhan tumbuh lebih cepat, ukuran batang daun dan rooting lebih besar, warna daun dan batang lebih hijau.

Pulih lebih cepat saat ditanam di lapangan, alasannya yaitu kandungan karbohidrat di jaringan tumbuhan lebih bannyak maka lebih banyak tumbuhan yang bisa mengatasi stres saat ditanam ke ladang. Lebih bisa bersaing dengan gulma. bibir lebih subur dan berpengaruh bisa tumbuh lebih cepat, sehingga lebih bisa bersaing dengan gulma.



Panen pertama lebih cepat. dengan polibag yang lebih besar, bibit sanggup dipupuk lebih usang di pembibitan sehingga bila dipindahkan ke sawah maka bibitnya lebih besar, lebih sehat, lebih subur, sehingga lebih cepat berbunga dan berbuah serta menghasilkan lebih banyak buah dan kualitas.

Baca juga : Manfaat Kopi

Baca juga : 10 Penyebab Kopi Rusak

Baca juga : Hasil Kawin Silang Kopi Arabika dan Kopi Robusta

Ukuran polybag yang diperlukan lebih besar dengan bibit bibit yang lebih panjang dipupuk di pembibitan. Untuk bibit yang akan ditanam di fase 6 pasang daun (sekiatar 6 bulan sehabis dikeluarkan dari perkecambahan) sanggup memakai 10x15 cm polybag, sedangkan kalau ingin menanam di fase 9 daun sanggup memakai polybag 12,5 X 21 cm dan kalau gres ditanam saat 12 pasang daun membutuhkan polybag ukuran 20x30 cm.

Ada banyak yang memakai polybag yang lebih besar, tetapi alasannya yaitu beberapa hal masih lebih menentukan polybag kecil karena:

Biaya: polybag yang lebih besar yang membebankan biaya yang lebih besar untuk polybag sendiri, Shading net, Persiapan lahan, Pupuk, dan biaya perawatan
Biaya pengangkutan dari pembibitan ke lapangan
Waktu yang tersedia terbatas: tidak terlalu banyak manfaat memakai polybag yang lebih besar akan segera ditanam.

Source : kebunkopiwildan.blogspot.com/2012/04/ukuran-polibag-lebih-besar-kualitas.html

Jika anda ingin memberi masukan, silahkan kunjungi FANSPAGE kami, jangan lupa like dan share.

Comments

Popular posts from this blog

Varietas Unggul Kopi Arabika

Varietas Unggul Kopi Arabika - Kunci sukses tanam kopi yaitu penggunaan benih unggul bermutu. Untuk kopi arabika terdapat beberapa varietas yang dianjurkan. Popularitas kopi arabika sudah tidak di ragukan lagi. Bisa di katakan kopi jenis ini kopi yang paling banyak di konsumsi oleh pencipta kopi di seluruh dunia apalagi kopi arabika Indonesia. Kopi Arabika (Coffea arabica atau Arabian Coffee) yaitu salah satu dari 70+ spesies yang membentuk genus Coffea dalam urutan botani. Tetapi dari 70+ spesies yang ditawarkan dalam genus Coffea, hanya dua yang telah terbukti selama bertahun-tahun mempunyai nilai komersial dalam hal rasa yang sanggup dipasarkan: (1) Coffea arabica yang tumbuh tinggi yang menyumbang sekitar 70% dari produksi kopi dunia dan (2) Coffea canephora rendah (biasanya disebut Robusta) merupakan sebagian besar dari sisa produksi, meskipun Coffea liberica Afrika Barat dan Coffea excelsa berkontribusi sekitar 1-2% dari produksi kopi bruto dunia. Tetapi Coffea arabi

Kopi Brasil

Kopi Brasil - Sekitar sepertiga dari semua kopi dunia ditanam di Brasil, dan banyak kopi premium Brasil diberi label Santos sehabis dikirim. Brasil yakni pengekspor terbesar di dunia, memasok sekitar 60% dari kopi dunia ini sebagian lantaran ukuran negara yang luas. Meskipun Brasil yakni eksportir yang produktif, peningkatan rata-rata untuk produksi kopi hanya sekitar 1.100 meter. Ini memenuhi syarat sebagian besar sebagai Kopi Tumbuh Tinggi (900-1.200 meter), tetapi beberapa tumbuhan niscaya jatuh di bawah ambang batas itu. Banyak adonan espresso berkualitas tinggi dibentuk dari Bourbon Santos atau Brazil Cerrado lantaran kemampuan kopi Brasil untuk mengambil daging panggang gelap tanpa menjadi terlalu pahit. Hal ini sebagian disebabkan oleh aroma biji kopi Brasil yang ringan dan seimbang. Kisaran Ketinggian: 400 - 1.600 meter di atas permukaan laut Bahasa yang Dipakai: Portugis, Inggris, Spanyol Panen: Mei - September Produksi Kopi Tahunan: 40 - 60 juta kantong Variet

History Of Coffee

The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This