BARTER KOPI ARABIKA - Kopi Kerinci Arabika Provinsi Jambi terpilih menjadi salah satu komoditas dari Indonesia yang ikut dalam perdagangan lagi dengan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Anggota Kelompok Tani Kelompok Arabika, Suryono di Jambi, Rabu (11/10) membenarkan bahwa perusahaannya telah dihubungi oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) yang menyatakan menentukan kopi arabica Kerinci sebagai salah satu produk yang akan digunakan. sebagai perdagangan kembali ke Rusia. Dengan kabar tersebut, Suryono mengatakan, petani kopi yang tergabung dalam kelompok Alam Kerinci (KAK) meminta dukungan penuh dari pemerintah kabupaten kepada pemerintah sentra untuk membantu proses manajemen yang dipersyaratkan. Ini sangat membutuhkan dukungan dari aneka macam pihak, alasannya ialah kita memerlukan aneka macam lisensi dan rekomendasi untuk mengekspor kopi sebagai bab dari perdagangan dengan Rusia, "katanya. Kembalinya perdagangan ini, menurutnya, merupakan d
The history of coffee in the world The history of coffee can be traced back from around the 9th century, in the highlands of Ethiopia. From there it spread to Egypt and Yemen, and then in the fifteenth century extended to Persia, Egypt, Turkey and northern Africa. History Of Coffee Initially coffee is less accepted by some people. In 1511, due to the effects of stimulation, it was forbidden to be used by conservative and orthodox ministers in the Meccan religious assemblies. However, due to the popularity of this drink, the ban in 1524 was removed on the orders of Sultan Selim I of the Ottoman Empire. In Cairo, Egypt, a similar ban was passed in 1532, where coffee shops and coffee shops were closed. From the Muslim world, coffee spread to Europe, where it became popular in the 17th century. The Dutch were the first to import large quantities of coffee into Europe, and at one time smuggled the seeds in 1690, as raw crops or seeds were not allowed out of the Arab region. This